Meneladani Habibie #3
Oleh : Alda Salsabrina
BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE
Bapak B.J. Habibie Lahir di Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Habibie menikah dengan Hasri Ainun pada tanggal 12 Mei 1962. Memiliki dua putra yaitu Ilham akbar dan Thareq kemal.
Awal mula karier saat beliau duduk di bangku SMAK Dago. Dan melanjutkan studi penerbangan di Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung pada tahun 1954, lalu bapak Habibie ini melanjutkan studi penerbangan spesialisasi kontruksi pesawat terbang di RWTH Aachen Jerman tahun 1954-1965. Setelah kelulusannya di salah satu perguruan tinggi ternama di Jerman, bapak Habibie ini membangun kariernya dengan bekerja pada salah satu perusahaan penerbangan di Hamburg, Jerman. Kecerdasannya akan teknologi pesawat terbang ini dan beliau telah berperan besar dalam merancang pesawat membuat pihak otoritas Jerman memberikannya kehormatan barupa visa warga Negara Jerman seumur hidup kepada bapak Habibie.
Bapak Habibie ini Presiden ketiga Republik Indonesia setelah Soeharto. Masa pemerintahan yang sangat singkat, hanya 1 tahun 5 bulan dari 1998-1999 ini, beberapa kebijakan yang diambil pada masa kepemimpinannya di dasarkan faktor-faktor yang sudah terukur dan akurat. Namun demikian, kebijakan selalu mengundang kontroversi dan sikap tidak setuju. Kontroversi yang muncul berupa anggapan bahwa bapak Habibie ini adalah tokoh apolitis yang tidak dapat berperasaan. Padahal anggapan tersebut salah, tujuan beliau hanya ingin membangun pemerintahan yang transparan. Dan pada akhirnya beliau pun menjadi warga Negara biasa, dan ia kembali hijrah ke Jerman.
Rabu, 11 September 2019 Indonesia berduka. Bapak Habibie meninggal dunia pada usia 83 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.
0 Response to "Meneladani Habibie #3"
Post a Comment