Makalah Teori Belajar Bahasa Indonesia - Teori Kognitif, Asosiatuf dan Bandura

BAB III PEMBAHASAN
A. Teori belajar pembiasaan asosiasi dekat
     Teori belajar pembiasaan asosiasi dekat adalah sebuah teori yang mengansumsikan terjadinya -peristiwa belajar berdasarkan kedekatan hubungan stimulus dengan respon yang relevan. Teori ini disebut teori belajar istimewa, karena paling sederhana dan efisien yang di dalamnya terdapat satu prinsip yaitu kontiguitas. Kontiguitas adalah kedekatan antara stimulus dan repons. Sedangkan pengertian asosiasi itu sendiri adalah huungan antara tanggapan yang satu dengan yang lainnya. Menurut Edwin R. Guthrie, "asosiasi adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang kemudian menyimpulkan reaksi.
 
 Contohnya :
   Dalam kenyataan sehari-hari sering kali terjadi peristiwa belajar dengan mengasosiasikan 2+2=4, mengasosiasikan kewajiban di bulan Ramadhan berpuasa, dan mengasosiasikan 17 Agustus dengan Hari Kemerdekaan RI.

B. Teori belajar kognitif
     Teori belajar kognitif adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetehuan. Istilah kognitif berasal dari kata  cognition artinya pengertian aau mengerti. Perkembangan istilah kognitif menjadi populer menjadi salah satu wilayah psikologi manusia atau satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang mengikuti setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, dan pemecahan masalah.
     Pakar psikologi kognitif terkemuka, Piaget menyimpulkan "children have a built-in desire to learn" (Barlow,1985). Ungkapan ini bermakna bahwa semenjak kelahirannya, setiap anak manusia memiliki kebutuhan yang melekat dalam dirinya untuk belajar. Semua kecakapan berbicara, kecerdasan, dan perasaan baru timbul setelah manusia melakukan kontak dengan alam sekitar, terutama alam pendidikan. Artinya, seorang individu manusia bisa pintar, terampil, dan berperasaan tergantung bagaimana individu itu dididik.
      Menurut Piaget, pengklasifikasian perkembangan kognitif anak dibagi menjadi tiga tahap. Yaitu :
1. Tahap sensory - motor
     Terjadi pada usia 0-2 tahun. Tahap ini dapat diidentikan dengan kegiatan motorik dan presepsi yang masih sederhana.
2. Tahap pre-operational
     Terjadi pada usia 2-7 tahun. Tahap inin dapat diidentikan dengan mulai menggunakan simbol atau bahasa.
3. Tahap concrete-operational
     Terjadi pada usia 7-11 tahun. Tahap ini dicirkan dengan anak yang sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis.

C. Teori belajar Bandura
       Teori belajar Bandura adalah teori yang diambil dari nama pencetusnya, yaitu Alberta Bandura. Teori ini menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sangan berpengaruh terhadap individu pada pola belajar sosial jenis ini.
      Contohnya, seorang siswa yang hidup di lingkungan pencopet pasti dirinya tahu tata cara mencopet bahkan bisa menjadi pencopet. Begitu pula yang hidup di lingkungan pondok pesantren yang akan cenderung memiliki sifat agamis.
      Ciri-ciri teori belajar Bandura :
1. Unsur pembelajarannya berupa pemerhatian dan peniruan
2. Tingkah laku yang dipelajari melalui bahasa, teladan, dan lain-lain.
3. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, dan meniru tingkah laku yang sesuai  dengan diakhiri penguatan yang positif.

       

0 Response to "Makalah Teori Belajar Bahasa Indonesia - Teori Kognitif, Asosiatuf dan Bandura"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel