Cerita Hari Ini
Hari ini pada tanggal 24 Maret 2018 saku merasa ada saja yang semakin berbeda. padahal waktu itu udah deket sama "kedamaian", namun sejak rasa terucapkan segalanya seperti berubah dan memang berubah. Doaku semoga saja tak terjadi yang lebih buruk dan ada bahagia yang terwujud pada kisah ini.
Entah mengapa kali ini aku selalu berani mengatakan jujur pada "dia". Bahkan saat ada sesuatu yang membuat aku tak nyaman aku langsung bilang padanya. Dan dia bisa mengerti apa maksud aku mengatakan itu, walaupun itu belum cukup untuk membuat hatinya terbuka untukku. Hari ini dia sedang pergi ke suatu tempat yang dingin, semoga selalu dalam lindungan yang maha kuasa.
Semakin hari rasanya semakin banyak tanda tanya yang menyelimuti setiap hal yang terjadi. Disaat yang lain bisa mengapa aku tak bisa? Bukan tentang teori ataupun materi kali ini, tetapi tentang hati yang bilamana dikasihi akan bersinar seperti mentari, namun bila tersakiti akan padam bagai mati.
Hari ini dia pulang dari tempat dingin setelah menimba ilmu yang banyak. Dan kecemasan karena jauh pun mulai mereda walaupun pada dasarnya kami tetap terasa jauh. Deras benar rasa untuk menengok dan melihatnya walau sejenak saja, namun sejak saat itu semua terasa serba susah, bahkan untuk membuat suatu obrolan saja kini tak selancar dulu. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah hanya perasaanku saja? Semoga saja semua tak seperti yang kepikiran, karena harapanku tetaplah tuk bersama.
Kini tiap waktu aku selalu menunggu sebuah percakapan walaupun lewat chat, namun ketika kutengok belum dibaca, tengok lagi belum juga, sampai matahari tenggelam kutengok sudah dibaca namun tak dibalas, mungkin sibuk. Kucoba mulai lagi sebuah percakapan, kucoba untuk bersikap seperti biasanya namun hasilnya tak seperti biasanya, terasa begitu garing segala bentuk omonganku. Sebenarnya aku hafal apa yang akan kubaca "iyaa, udah, HAHAH, tiduran, belum, wkwk" dan berujung pada suatu pesan tak dibalas. Kesimpulan dari peristiwa itu adalah harus sabar dan tanpa berhenti berharap dan berusaha.
Sekarang rasanya jadi nelangsa, bukan karena dia sih. Mungkin nelangsaku lebih ke diriku sendiri yang ngga sadar diri, dan nelangsanya lagi karena setiap kali aku coba terjun ke kawah asmara selalu saja seperti ini, padahal niatku tak pernah tuk menyakiti. Aku selalu mencoba untuk lebih baik, berfikir ke arah serius namun selalu begini. Aku tak pernah berfikiran untuk menyakiti, selalu yang kuingin adalah membuat orang yang kusayangi senang dan bahkan bahagia. Entah Tuhan memiliki rencana seperti apa untukku, ada istilah bahwa pria yang baik akan mendapatkan perempuan yang baik pula, apakah selama ini pilihanku tak baik? Entahlah, hanya Tuhan yang tau. Sejak kecil memang jalan hidupku rumit. Aku lahir pada masa krismon yang melanda seluruh negeri, lahir disaat orangtua baru bangkrut, saat usia 2,5 tahun ditinggal ibu kandung ke luar negeri, sempat terdampar digubuk yang bila terkena angin bisa saja roboh selama beberapa tahun, menjadi anak angkat saat sebenarnya orangtua kandung ada sedikit kerumitan yang ada dalam hidupku. Setiap saat aku selalu berfikir untuk bersyukur dan setiap pagi aku selalu berjuang untuk bertahan dalam kehidupan ini. Sering kumerasa usaha adalah sia-sia, hingga akhirnya kujejaki jalan menuju tanda koma dibelakang nama yang membuatku percaya kekuatan usaha dan doa di dunia ini. Namun lain halnya dengan hati dan asmara, sejauh ini belum kulihat tandanya, dan untuk kisah yang sedang berjalan saat ini kuharap menemui sesuatu yang diharapkan. Sebenarnya aku hanya ingin memiliki seseorang yang mau diajak ngobrol bercerita tentang apa yang terjadi, waktu itu sempat kurasakan itu sebelum kecerobohanku merusak semuanya. Sekarang aku merasa sangat sendiri, keluarga? Ya pada cerita yang lain sudah kuceritakan. Aku tau dunia itu kejam, tapi aku baru tau bisa sepedih ini.
0 Response to "Cerita Hari Ini"
Post a Comment