Selamat jalan Bapak Teknologi BJ Habibie | Meneladani Habibie #8


                                                                          Oleh          : Hanna Aditya Fadillah
                                                                       
Selamat jalan Bapak Teknologi BJ Habibie
Bacharudin Jusuf Habibie atau kerap di sapa Bj Habibie. Beliau merupakan sosok yang luar biasa, jasa-jasa nya dalam membangun bangsa Indonesia maupun dalam mengharumkan nama Indonesia dengan berkarya di kancah nasional ataupun internasional patut menjadi inspirasi bagi kami selaku generasi muda yang pastinya akan berperan dalam menentukan Indonesia akan seperti apa di masa yang akan datang. Disamping kecerdasanya, beliau juga merupakan sosok yang pekerja keras dan sangat gigih dalam mewujudkan cita-citanya. Sedari kecil, beliau menyukai mesin.  Menurut ibunya Titi Habibie, jika ditanya “kalau besar mau jadi apa?” ia selalu menjawab, “ insinyur” . keinginan sedari kecil itulah yang membawa beliau sampai kepada prestasi-prestasi yang kini mengharumkan Indonesia sehingga beliau diberi julukan Bapak Teknologi. Menjadi seperti beliau tentunya bukan hal mudah, perjalanan panjang yang telah ia tempuh untuk mewujudkanya menjadikan saya sebagai generasi muda menjadi tergerak untuk lebih semangat lagi menggapai cita-cita saya. Sedari kecil beliau sudah dikenal dengan kecerdasanya melebihi teman-teman sebayanya. Bahkan, ia sudah fasih membaca Al-Qur’an sejak umur 3 tahun. Ayahnya, Alwi Abdul Jalil selalu membacakan ayat suci Al-Qur’an setiap harinya. Dalam satu hari ayahnya biasa membacakan satu sampai dua juz. Beliau tumbuh dalam keluarga yang religious ia didik dengan nilai-nilai agama yang menjadikan ia tak hanya cerdas dalam urusan dunia tetapi juga taat dalam hal agama.
Sejak masa sekolah prestasi-prestasi beliau mulai terlihat dan menjadikanya sosok favorit dikalangan siswa lainya. Karena kegigihan dan kecerdasanya, setelah lulus dari SMA beliau melanjutkan pendidikanya di ITB (institute Teknologi Bandung) dengan jurusan Teknik Mesin di fakultas Teknik, namun hanya beberapa bulan saja beliau menempuh pendidikan di ITB, karena pada saat itu ia mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan pendidikanya di Jerman. Beliau mengambil jurusan spesialisasi kontruksi pesawat terbang (Teknik Penerbangan). Semasa kuliah di jerman dijalani oleh beliau dengan penuh perjuangan, ia menggunakan masa liburan dengan belajar dan bekerja keras untuk menghidupi kebutuhan dirinya selama di jerman termasuk membeli buku-buku yang menunjang materi pendidikanya. Selama disana ia menjadi mahasiswa yang berprestasi sehingga lulus dengan mendapatkan predikat cumlaude(sempurna). Setelah lulus ia mendapatkan gelar insinyur dan beliau bekerja di suatu industri kereta api di jerman. Ia melanjutkan kembali pendidikanya kemudian pada tahun 1965 ia mendapatkan gelar doktornya, ia mendapat gelar Summa Cumlaude dengan nilai rata-rata 10. Karirnya begitu cemerlang, selama di jerman berbagai penghargaan diraihnya. Kemasyhuran namanya di dunia internasional membuat Presiden RI kedua Soeharto tertarik memanggilnya. Kemudian beliau mendirikan Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN) dan menjadi direktur utamanya pada tahun 1976. Tidak hanya dalam pendidikan dan karirnya, kehidupan percintaan beliau pun patut dijadikan inspirasi, ia menikahi wanita bernama Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 mei 1962, dalam pernikahanya dilalui dengan banyak masa masa sulit, namun tetap dijalani keduanya dengan tabah. Habibie sangat mencintai Ainun sampai pada saat maut memisahkan keduanya Habibie sangat terpukul beliau rutin mengunjungi makam Ainun. dari kisah percintaan beliau dijadikanya buku dan film. Kemudian beliau wafat pada 11 September 2019.
Dari perjalanan hidupnya memberikan kesan tersendiri bagi saya bahwa kesuksesan juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan usaha dan kerja keras yang sangat luar biasa pula. Sewaktu menonton film yang menceritakan beliau saya membayangkan betapa banyak kesulitan-kesulitan yang ia alami selama hidupnya. Saya sangat terkesan dan terinspirasi dari beliau agar tidak menjadi pribadi yang mudah menyerah.
Terimakasih atas jasa-jasa bapak BJ Habibie, beristirahatlah dengan tenang. Semoga jasa-jasa bapak menjadikan sebagai ladang pahala dan semua amal ibadahnya semoga di terima disisi-Nya.

0 Response to "Selamat jalan Bapak Teknologi BJ Habibie | Meneladani Habibie #8"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel