Makalah Teori Belajar Bahasa Indonesia - Teori Kognitivistik

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
MAKALAH  TEORI BELAJAR BAHASA
       
TEORI KOGNITIVISTIK

Hasil gambar untuk unsil









Disusun oleh :  
1.      Astri Asri S    (172121035)
2.      Erlin Cahya L (172121001)
3.      Ichsan Noer A (172121004)
4.      Silki Lailatus S (172121013)


     PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASI SILIWANGI
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang materi kognitivistik .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.



Tasikmalaya, Agustus 2017

Penyusun        




DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
    A.LATAR BELAKANG 2
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………  3
C. TUJUAN MASALAH………………………………………………………...3
BAB 2 PEMBAHASAN 4
A.    PENGERTIAN TEORI KOGNITIVISTIK…………………………………...6
B.     TOKOH-TOKOH DALAM TEORI KOGNTIVISTIK………………………6
C.      PANDANGAN TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK………………………9
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
A.     KESIMPULAN………………………………………………………………...........10
B.     SARAN……………………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..11





BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidik, mereka harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pengajar. Kenyataan yang ada, kurikulum yang selama ini diajarkan di sekolah menengah kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi.
Jerome S. Bruner, seorang peneliti terkemuka, memberikan beberapa gambaran tentang perlunya teori pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di dalam kelas, serta beberapa contoh praktis untuk dapat menjadi bekal persiapan profesionalitas para guru.
Berdasarkan penelitian Jerome S.Bruner, menjelaskan bahwa dari segi psikologis dan dari desain kurikulum pembalajaran sangatlah minim dibahas tentang teori pembelajaran. Teori pembelajaran yang sudah ada selama ini, hanya terfokus pada kepentingan teoritis semata. Sebagai contoh, pada saat membahas tentang teori perkembangan, seorang anak tidak diajarkan pengaruhnya terhadap tantangan sosial dan bagaimana pengalaman nyata yang nantinya akan dialami anak ketika berada di masyarakat.
Dari permasalahan di atas, kita menyadari bahwa, sebuah teori pembelajaran sebaiknya juga menyangkut suatu praktek untuk membimbing seseorang bagaimana caranya siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan, pandangan hidup, serta pengetahuan akan kebudayaan masyarakat sekitarnya. Akan hal itu, perlu adanya penjelasan dan pembahasan terkait dengan teori pembelajaran. Agar lebih spesifik dan terfokus, dalam makalah ini  hanya akan menguraikan dan menjelaskan satu dari beberapa teori pembelajaran yang sudah ada, yaitu pada Teori Pembelajaran Kognitivistik. Dan dari penjelasan ini nantinya diharapkan bisa memberikan pemahaman yang utuh dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian teori belajar kognitivistik ?
2.      Siapakah tokoh-tokoh dalam teori belajar kognitivistik ?
3.      Bagaimana pandangan teori belajar kognitivistik tentang belajar ?
1.3  Tujuan
1.      Mampu memahami pengertian teori belajar kognitivistik
2.      Mampu mengetahui tokoh-tokoh teori belajar kognitivistik.
3.      Mampu mengetahui pandangan teori kognitivistik tentang belajar.
1.4  Manfaat
1.      Menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.
2.      Menambah wawasan mengenai pengertian teori belajar kongnitivistik.
3.      Menambah ilmu pengetahuan mengenai tokoh-tokoh teori belajar kongnitivistik.















BAB II
     PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Teori Belajar Kognitivistik
Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan presepsi dan pemaham,yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalam yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.

2.2Tokoh-Tokoh Dalam Teori Belajar Kognitivistik

a.       Jean Piaget

Menurut Piaget bahwa belajar akan lebih berhasil apabila di sesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetic, artinya proses yang didasarkan atas mekanisme biologis dari perkembangan dari system saraf. Proses belajar akan mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi (pengembangan).
-Proses asimilasi merupakan proses pengintegrasian atau penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki oleh individu.
-Proses akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur  kognitif ke situasi baru.
-proses ekuilbrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.



b.      Bruner
Jerome Bruner (1966) ia menandai perkembangan kognitif manusia sebagai berikut :
-Perkembangan intlektual di tandai dengan kemajuan dalam menanggapi suatu rangsangan.
-Peningkatan pengetahuan tergantung pada perkembangan system penyimpangan informal secara realis.
-Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain melalui kata-kata.
-Interaksi secara sistematis antara pembimbing , guru atau orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangan kognitifnya.
-Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena bahasa merupakan alat komunikasi antara manusia.
-Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif secara simultan, memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang berurutan dalam berbagai situasi.
c. Ausubel
-Struktur kognitif merupakan struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual. Teori kognitif banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
-Subsumtive sequence dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam struktur hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inclusif, dan abstrak membawahi pengetahuan yang lebih spesifik dan konkret.
c) Advance organizers dikembangkan oleh Ausubel merupakan penerapan konsepsi tentang struktur kognitif di dalam merancang pembelajaran. Penggunaan advance organizers sebagai kerangka isi akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru,  karena merupakan kerangka dalam bentuk abstraksi atau ringkasan konsep-konsep dasar tentang apa yang dipelajari, dan hubungannya dengan materi yang telah ada dalam struktur kogntif siswa. Jika ditata dengan baik, advanced organizers akanmemudahkan siswa mempelajari materi pelajaran yang baru, serta hubungannya dengan materi yang telah dipelajarnya.
d) Skemata
Berdasarkan pada konsepsi organisasi kognitif seperti yang dikemukakan oleh Ausubel tersebut, dikembangkanlah oleh para pakar teori kognitif suatu model yang lebih eksplisit yang disebut dengan skemata.

2.3 Pandangan Teori Belajar
Menurut teori kognitif, belajar ialah proses internal yanh tidak dapat diamati langsung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu. Perubahan dalam tingkah laku adalah refleksi dari perubahan internal.
Seperti halnya teori behavioristik, teori kognitif berpendapat bahwa reinforcement dalam sangat penting. Hanya saja reinforcement dalam teori behavioristik berfungsi memperkuat respon atau tingkah laku, sementara dalam teori kognitif berfungsi sebagai sumber umpan balik. Umpan balik ini memberi tahu tentang apa yang mungkin terjadi kalau tingkah laku diulang-ulang. Dalam teori ini reinforcement juga berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian yang mengarah ke pemahaman dan penguasaan.

 BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan presepsi dan pemaham yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Tokoh-tokoh dalam teori belajar kognitivistik yaitu : Jean Piaget,Brunel,Ausubel. Menurut teori kognitif pandangan teori belajar adalah proses internal yanh tidak dapat diamati langsung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu. Perubahan dalam tingkah laku adalah refleksi dari perubahan internal.

3.2 Saran
Setiap teori belajar tentunya memiliki keunggulan sekaligus kelemahan,demikian halnya dengan teori belajar kognitivistik. Untuk itu,sebagai mahasiswa sebaiknya kita memanfaatkan berbagai teori yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan kita. Dengan memanfaatkan berbagai kelebihan dari masing-masing teori mahasiswa tersebut dapat merancang pembelajarannya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.






DAFTAR PUSTAKA







0 Response to "Makalah Teori Belajar Bahasa Indonesia - Teori Kognitivistik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel