Fonologi - Alat Ucap Manusia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan, manusia
membutuhkan komunikasi dan bahasa. Komunikasi yang berlangsung dapat secara
lisan maupun tulisan. Dalam kehidupan sehari-hari kita lebih sering menggunakan
komunikasi lisan, dalam komunikasi lisan kita menggunakan alat ucap sebagai
alat komunikasi. Kita
menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dengan alat ucap, alat ucap memerlukan udara
yang dihembuskan dari paru-paru ketika digunakan. Dengan dibuatnya makalah ini
kami akan membahas mengenai alat ucap dan fungsinya sebagai alat komunikasi,
sehingga kita akan mengetahui dan bisa mempraktekannya dengan benar.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi
permasalahan, yang bertujuan agar pengkajiannya lebih terarah dan tepat
sasaran. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
- Apa
yang dimaksud alat ucap?
- Apa
saja yang termasuk alat ucap?
- Bagaimana
cara kerja alat ucap?
1.3 Tujuan Makalah
- Tujuan
penulisan makalah ini adalah :
- Untuk
mengetahui apa yang dimaksud alat ucap.
- Untuk mengetahui apa saja yang termasuk
alat ucap.
- Untuk
mengetahui cara kerja alat ucap.
1.4 Tujuan Teoritis dan Praktis
1.4.1 Tujuan Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
secara teoritis, sekurang kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
bagi dunia pendidikan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menambah wawasan penulis mengenai alat ucap dan cara
bekerja alat ucap itu sendiri, serta sebagai bahan referensi dalam ilmu
pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan.
1.5 Prosedur Makalah
Menggunakan metode deskriptif
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Alat
Ucap
Kita menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dengan alat ucap, alat ucap
memerlukan udara yang dihembuskan dari paru-paru ketika digunakan. Menurut
Abdul Chaer dalam bukunya yang berjudul Fonologi Bahasa Indonesia (48:2009)
mengemukakan bahwa alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi
dalam pengucapan bunyi. Sedangkan menurut Heryadi dalam bukunya yang berjudul
Fonologi Bahasa Indonesia dalam Nuansa Pembelajaran (23:2016) bahwa alat ucap
itu tidak hanya mempunyai fungsi sebagai pengucapan bunyi, tetapi mempunyai dua
fungsi, yaitu fungsi sekunder dan fugsi primer. Fungsi sekunder adalah alat
ucap yang digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa, sedangkan fungsi
primer adalah fungsi yang bersifat fisiologis. Misalnya, paru – paru untuk
bernafas, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah. Namun, alat-alat itu
secara linguistik digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa sewaktu
berujar. Alat-alat ucap itu antara lain paru-paru, laring, faring, rongga
hidung, rongga mulut, bibir, gigi, lidah, alveolum, palatum, velum, dan uvula.
Berikut ini nama-nama alat-alat ucap atau
alat-alat yang terlibat dalam produksi bunyi bahasa sebagai berikut:
a.
Paru-paru
(lungs)
b.
Batang tenggorok
(trachea)
c.
Pangkal
tenggorok (larynx)
d.
Pita-pita
suara (vocal cords)
e.
Prikoid
(cricoid)
f.
Tiroid
(thyroid/lekum)
g.
Aritenoid
(arythenoids)
h.
Dinding
rongga kerongkongan (wall of pharynx)
i.
Epiglotis
(epiglottis)
j.
Akar lidah
(root of the tongue)
k.
Punggung
lidah/ pangkal lidah (dorsum)
l.
Tengah
lidah (medium)
m.
Daun
lidah (lamina)
n.
Ujung
lidah (apex)
o.
Anak
tekak (uvula)
p.
Langit-langit
lunak (velum)
q.
Langit-langit
keras (palatum)
r.
Gusi
dalam/ ceruk gigi (alveolae)
s.
Gigi
atas (denta)
t.
Gigi
bawah (denta)
u.
Bibir
atas (labia)
v.
Bibir
bawah (labia)
w.
Mulut
x.
Rongga
mulut (oral cavity)
y.
Rongga
hidung (nasal cavity)
2.2
Cara Kerja Alat-Alat Ucap
Kita perlu mengenal alat-alat ucap itu satu per satu untuk bisa
memahami bangaimana bunyi-bunyi bahasa itu bisa diproduksi. Untuk mengetahui
bangaimana alat-alat ucap atau alat bicara itu bekerja, simak penjelasan
berikut ini:
2.2.1 Paru-paru
(Lung)
Paru-paru adalah
sumber arus udara yang merupakan syarat mutlak untuk terjadinya bunyi-bunyi
bahasa. Namun, perlu duketahui juga bahwa bunyi-bunyi bahasa dapat juga
dihasilkan dengan arus udara yang datang dari luar mulut. Kalau arus udara yang
datang dari paru-paru disebut arus udara egresif, dan kalau udara yang datang
dari luar disebut arus udara ingresif.
2.2.2
Pangkal tenggorokan (laring), pita suara, glotis, dan epilotis
Pangkal tenggorokan dalah sebuah rongga
pada ujung sauran pernafasan yang diujungnya ada sepasang pita suara. Pita
suara ini dapat terbuka lebar, terbuka agak lebar, terbuka sedikit dan tertutup
rapat, sesuai dengan arus udara yang dihembuskan keluar. Celah di antar pita
suara itu sebut glotis.pada glotis ini awalnya terjadi bunyi bahasa dalam
produksi bunyi bahasa itu.
Bila glotis dalam keadaan terbuka lebar,
tidak ada bunyi bahasa yang dihasilkan, selain desahan nafas. Bila glotis dalam
keadaan terbuka agak lebar akan terjadi bunyi tak bersuara. Bila glotis ndalam
keadaan terbuka sedikit akan terjadi bunyi suara. Lalu bila glotis dalam
keadaan tertutup rapat akan terjadi bunyi hamzah atau hambat global.proses
pembunyian ini di bantu oleh epiglotis (katup pangkal tenggorokan) yang
bertugas membuka dan menutup jalan nafas ke paru-paru dan jalan makanan dan
minuman ke arah pencernaan.
2.2.3 Rongga keronkongan (faring)
Faring
atau rongga kerongkongan adalah sebuah rongga yang terletak diantara pangkal
tenggorokan dngan rongga mulut dan rongga hidung. Faring berfungsi sebgai
”tabung udara” yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar. Bunyi bahasa
yang dihasilkan disebut bunyi faringal.
2.2.4 Langit-langit lunak (velum), anak tekak
(uvula) dan pangkal lidah (dosum)
Velum
atau langit-langit lunak dan bagian ujung yang disebut uvula dapat naik turun
untuk mengatur arus udara keluar masuk melalui rongga hidung atau rongga mulut.
Uvula akan merapat kedinding faring kalau arus udara keluar melalui rongga
mulut dan akan menjauh dari dinding faring kalau arus udara keluar dari rongga hidung.
Bunyi yang dihasilkan udara keluar
melalui rongga hidung disebut bunyi nasal; dan kalau udara keluar dari rongga
mulut disebut bunyi oral. Bunyi yang dihasilkan dengan velum sebagai
artikulator pasif dan dorsum sebagai arti kulator aktif disebut bunyi
dorsovelar, dari gabungan kata dor-sum dan velum.sedangkan yang dihasilkan oleh
uvula disebut bunyi uvular.
2.2.5 Langit-langit
keras (palatum), ujung lidah (apeks), dan naun lidah (laminum).
Dalam pembentukan bunyi-bunyi bahasa,
langit-langit keras belaku sebagi artikulator pasif (artikulator yang diam,
tidak bergerak) dan yang menjadi artikulator aktifnya adalah ujung lidah (apes)
atau daun lidah (laminum). Bunyi bahas ayang dihasilkan oleh palatum dan apeks
disebut bunyi apikopalatal. Sedangkan yang dihasilkan oleh palautm da laminum
disebut bunyi lamonipolatal.
2.2.6
Ceruk gigi (alveolum), apeks, dan daun lidah (laminum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa, alveolum
sebagai artikulator Pasif; dan apeks atau laminum sebagai artikulator aktifnya.
Bunyi yang di hasilkan alveolum dan apeks disebut bunyi apikoalveolar. Lalu,
yang dihasilkan oleh alveolum d n laminum disebut bunyi laminoalvelor.
2.2.7
Gigi (dentum), ujung lidah (apeks) dan bibir (labium)
Dalam produksi bunyi-bunyi bahasa, gigi atas
perperan sebagai artikulator pasif; yang menjadi artikulator aktifnya apeks
atau bibir bawah. Bunyi yang dihasilkan oleh gigi atas dan apeks disebut bunyi
apikodental;dan yang dihasilkan oleh gigi atas dan bibir bawah disebut bunyi
labiodental. Dalam dalam hal ini ada juga bunyi interdental, di mana apeks
ebagai artikulator aktif berada diantara gigi atas dan gigi bawah yang menjadi
arti kulator pasifnya.
2.2.8
Bibi bawah dan bibir atas
Dalam pembentukan bunyi bahasa bibir atas bisa
menjadi artikulator pasif dan bibir bawah bisa menjadi artikulator aktif. Bunyi
yang dihasilkan disebut bunyi bilabial, seperti bunyi [b] dan [p].
Bibir
bawah bisa juga menjadi artikulator aktif, dengan gigi atas menjadi artikulator
pasifnya. Lalu, bunyi yang dihasilkan disebut bunyi labiodental, dari kata
labium dan dentum.
2.2.9
Lidah (tongue)
Lidah terbagi atas empat bagian, yaitu ujung
lidah (apeks), daun (laminum), punggung atau pakal lidah(dorsum), dan akar
lidah (root).lidah dengan bagian-bagian dalam pembentukan bunyi bahasa sdelalu
menjadi artikulator aktif, yakni artikulator yang bergerak. Sedangkan
artikulator fasifnya adalah alat-alat ucap yang terdapat pada rahang atas.
Posisi lidah kedepan, ketengah, atau
kebelakang, dan keatas atau kebawah menentukan jenis vokal yang dihasilkan.
2.2.10 Mulut
dan rongga mulut
Rongga mulutkedua belah bibir (atas dan bawah)
berperan dalam pembentukan bunyi vokal. Kalau bentuk mulut membundar maka akan
dihasilkan bunyi vokalbundar atau bulat; kalau bentuk mulut tidak bundaratau
melebar akan dihasilkan bunyi vokal tidak bundar.
Secara umum sebua bunyi yang dihasilkan di
rongga mulut disebut bunyi oral, sebagai lawan bunyi nasalyang di hasilkan
ndari rongga hidung.
2.2.11 Rongga
hidung
Bunyi bahasa yang dihasilkan melalui rongga
hidung disebut bunyi nasal. bunyi nasal ini di hasilkan dengan cara menutup
rapat-rapat arus udara dirongga mulut , dan menyalurkan keluar melaui rongga
hidung.yang ada dalam bahasa indonesia adalah bunyi nasal bilabial [m], bunyi
nasal apikeolveaolar [ή] bunyi nasal laminopolata [ñ] dan bunyi nasal dosovelar
[ή].
BAB
3
SIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Simpulan
Alat
ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan bunyi.
Sedangkan menurut Heryadi dalam bukunya yang berjudul Fonologi Bahasa Indonesia
dalam Nuansa Pembelajaran (23:2016) bahwa alat ucap itu tidak hanya mempunyai
fungsi sebagai pengucapan bunyi, tetapi mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi
sekunder dan fugsi primer. Fungsi sekunder adalah alat ucap yang digunakan
untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa, sedangkan fungsi primer adalah fungsi
yang bersifat fisiologis. Alat-alat ucap itu antara lain paru-paru, laring,
faring, rongga hidung, rongga mulut, bibir, gigi, lidah, alveolum, palatum,
velum, dan uvula.
3.2
Saran
Berdasarkan
kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya kepada
mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia jenjang
S1 untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai Alat ucap beserta fungsinya.
Kami pun
menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang
menunjang terhadap pembahasan makalah ini untuk perbaikan yang akan datang.
0 Response to "Fonologi - Alat Ucap Manusia"
Post a Comment