Hambatan yang Mempengaruhi Ketrampilan Berbicara


HAMBATAN-HAMBATAN YANG MEMENGARUHI KETERAMPILAN BERBICARA
Kelompok 6:
Ichsan Noer Abdillah                        172121004
Muhamad Irpan                                172121007
Dewi Sulistiawati                               172121019
Resti Amallia                                     172121020
Khairunnisa Afifah Imtinan            172121028

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dengan baik. Dengan penguasaan keterampilan berbicara yang baik, setiap orang dapat menyampaikan maksud dan pesan, menyatakan pendapat, mengungkapkan perasaan dan segala kondisi emosional, dan lain sebagainya. Tidak semua orang mempunyai kemampuan berbicara yang baik, seperti terjadi penghambatan dalam keterampilan berbicara. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Yang dimaksud faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri pembicara sedangkan yang dimaksud faktor eksternal adalah yang berasal dari luar diri pembicara. Oleh karena itu pada tulisan ini akan dibahas faktor-faktor yang menghambat keterampilan berbicara dan cara menanggulanginya.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah pada penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa saja hambatan-hambatan yang dapat memengaruhi keterampilan berbicara menurut para ahli ?
2.      Bagaimana cara menanggulangi hambatan-hambatan yang dapat memengaruhi keterampilan berbicara ?
1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dapat memengaruhi keterampilan berbicara
2.      Untuk mengetahui cara menanggulangi hambatan-hambatan yang dapat memengaruhi keterampilan berbicara.
1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan jurnal ini yaitu:
1.      Bagi penulis, dengan menyusun jurnal ini diharapkan nantinya penulis memiliki pengalaman yang lebih dalam pembuatan jurnal-jurnal selanjutnya. Penulis memeroleh berbagai pengalaman diantaranya yaitu pengalaman mencari dan menemukan sumber-sumber yang relevan dan terpercaya dengan jurnal ini. Selain itu penulis juga memeroleh ilmu dan pengalaman mengenai teknik penulisan makalah, teknik pengutipan, teknik penggabungan materi dari berbagai sumber dan mendapatkan wawasan lebih mengenai materi yang disajikan dalam jurnal ini.
2.      Bagi pembaca, diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai hambatan-hambatan yang dapat memengaruhi keterampilan berbicara dan cara menanggulanginya.





PEMBAHASAN

A.    Faktor Yang Menghambat Keterampilan Berbicara Menurut Para Ahli
Tidak semua orang memiliki kemahiran dalam berbicara, misalnya kegiatan berbicara di depan umum. Untuk berbicara di depan umum perlu proses belajar dan latihan secara sistematis dan berkesinambungan . Berbicara sangatlah penting untuk berproses komunikasi bersama orang lain. Menurut para ahli ada beberapa hal yang dapat menghambat dalam kegiatan berbicara yaitu:
1.      Taryono
Menurut Taryono ( Syaiful Musahaddat, 2015 : 47 ), mengemukakan hambatan-hambatan dalam berbicara terdiri atas hambatan yang datang dari pembicara sendiri ( internal ) dan hambatan yang datang dari luar pembicara ( eksternal ) penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:
A.    Hambatan internal 
Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dalam diri pembaca . Hal-hal yang dapat menghambat kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:

1.      Hambatan yang bersifat fisik
Contoh hambatan yang bersifat fisik antara lain sebagai berikut:
a.       Alat ucap yang sudah tidak sempurna lagi
Ketidaksempurnaan pada alat ucap manusia menyebabkan terjadinya gangguan berbicara, yakni bahasa yang keluar dari alat ucap manusia menjadi kurang dimengerti. Gangguan berbicara dapat disebabkan oleh faktor resonansi menyebabkan suara yang dihasilkan menjadi bersengau, misalnya pada anak sumbing. Pada orang sumbing misalnya suaranya menjadi bersengau atau bindeng karena rongga mulut dan rongga hidung yang digunakan untuk berkomunikasi melalui defek di langit-langit keras, sehingga resonansi yang seharusnya berjalan baik menjadi terganggu. Anak yang menderita bibir sumbing terdapat gangguan berbicara ketika mengucapkan kata-kata yang mengandung fonem /s/ ; /r/ ; /k/ ; /c/ ; /g/ ; /j/ ; /i/ ; dan /q/ .
Orang yang mendengarkan atau berkomunikasi dengan anak sumbing, harus lebih berkonsentrasi dan harus melihat konteks kalimatnya. Selanjutnya ketidaksempurnaan alat ucap karena kelainan pada mulut misalnya orang cadel. Cadel disebabkan karena adanya kelainan pada area mulut, misalnya lidah terlalu pendek, rahang terlalu lebar, dan bisa juga karena faktor kebiasaan berbicara cadel sejak kecil yang dianggap lucu oleh orang tua, dan mengakibatkan ketika anak itu tumbuh menjadi dewasa tetap menggunakan kebiasaan tersebut yang dianggap benar. Orang yang cadel tidak memiliki kemamapuan untuk mengucapkan suatu huruf, biasanya huruf R. Usaha yang dilakukan untuk mengerti ucapan orang cadel yaitu lebih berkonsentrasi dan harus melihat konteks kalimatnya.
b.      Kondisi fisik kurang sehat.
Jika kondisi fisik seseorang kurang sehat misalnya flu hal itu dapat menghambat kegiatan berbicara. Orang yang terkena flu biasanya bersengau atau bindeng.

c.       Kesalahan dalam mengambil postur dan posisi tubuh.
Kesalahan dalam mengambil postur dan posisi tubuh dapat menghambat kegiatan berbicara. Misalnya ketika berbicara kedua tangan kita dilipat di dada, hal ini dapat mengakibatkan munculnya pemikiran pada lawan bicara bahwa anda memiliki sifat sombong. Seharusnya postur terbuka tidak menyilangkan atau melipat tangan di dada hal ini dapat memberikan perasaan nyaman kepada lawan bicara.

2.      Hambatan yang bersifat mental atau psikis .
Hambatan yang bersifat mental atau psikis terdiri atas dua bagian, yaitu:

a.       Hambatan mental yang temporer atau sifatnya sementara
Seseorang biasanya memiliki rasa malu, rasa takut, dan rasa ragu atau grogi misalnya ketika berbicara di muka umum, rasa malu muncul karena berfikiran malu dilihat oleh banyak orang. Kemudian takut salah bicara, takut ditertawakan ataupun yang lainnya.

b.      Hambatan mental yang bersifat laten
Hambatan mental yang bersifat laten  ada empat jenis yaitu, yang pertama tipe penggelisah, yang kedua tipe ehm vokalis yaitu secara artikulasi ditandai oleh bergetar tidaknya hambatan dalam saluran udara. Yang ketiga yaitu tipe penggumam dan yang keempat yaitu tipe tuna gairah.

3.      Hambatan lain-lain.
Hambatan lain-lain dalam kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:
a.       Kegiatan penguasaan kaidah yaitu tata bunyi
Kurangnya penguasaan kaidah tentang tata bunyi contohnya mengucapkan apotik sedangkan yang benar adalah apotek . Kurangnya penguasaan kaidah tata kalimat, dan kurangnya penguasan kaidah tata makna contohnya tidak bisa menjelaskan makna secara jelas.

b.      Kurangnya pengalaman dalam hal berbicara
Seseorang akan mengalami hambatan ketika berbicara karena orang tersebut kurang memiliki pengalaman untuk berbicara di depan orang banyak. Sehingga orang tersebut akan mudah grogi atau merasa takut.

c.       Kurangnya perhatian pada tugas yang diemban di bidang berbicara
Biasanya ada orang yang menganggap enteng misalnya ketika akan melakukan kegiatan berbicara di muka umum, dan kurang memberikan perhatian yang penuh untuk berlatih.

d.      Kebiasaan yang kurang baik
Kebiasaan yang kurang baik ini yang dilakukan dalam kegiatan berbicara misalnya ketika harus berbicara formal tetapi di campur dengan bahasa daerah.

B.     Hambatan eksternal
Hambatan eksternal adalah hambatan yang datang dari luar pembicara. Hambatan eksternal meliputi:
1.      Hambatan yang berupa suara
Hambatan yang berupa suara yaitu bisa berasal dari dalam ruang atau dari luar ruang. Misalnya ketika di dalam kelas tidak berkonsentrasi akibat gaduh oleh suara siswa yang sedang mengobrol.

2.      Hambatan yang berupa gerak
Hambatan yang berupa gerak, misalnya sering terjadi dalam berbicara informal contohnya di dalam bus kota, kereta, atau pesawat. Ketika kendaran tersebut melaju kencang dan mengerem dadakan akan mengakibatkan tubuh bergerak dan menghambat kegiatan berbicara.

3.      Hambatan yang berupa cahaya
Hambatan yang berupa cahaya misalnya dapat terjadi ketika pembicaraan dilakukan malam hari atau ruang yang gelap tanpa pencahayaan.

4.      Hambatan yang berupa jarak.
Hambatan yang berupa jarak misalnya pendengar atau pembicara tidak memperdulikan pentingnya pengaturan jarak bicara antara pembicara dengan pendengar . jika pembicara terlalu jauh jaraknya dengan pendengar maka akan kurang terdengar informasi yang disampaikan si pembicara.


2.      Rusmiati
Menurut Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007:63), hal-hal yang dapat menghambat kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:
A.    Hambatan Internal
Hambatan internal adalah hambatan yang berasal dari diri pembaca. Yang termasuk hambatan internal adalah sebagai berikut:
1.      Ketidaksempurnaan alat ucap
Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurnanya alat ucap akan memengaruhi keefektifan dalam berbicara, pendengarakan salah menafsirkan maksud pembicara.
2.      Penguasaan komponen kebahasaan
Penguasaan komponen-komponen kebahasaan sebagai berikut:
a.       Lafal dan intonasi
Seorang pembicara harus melafalkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat dan benar, misalnya pembicara mengatakan labotium sedangkan yang benar adalah laboratorium, hal itu dapat menghambat kegiatan berbicara.
Kemudian pembicara harus menggunakan intonasi yang tepat, misalnya pada kalimat “Pergi dari sini!” itu intonasinya harus tinggi karena menyatakan marah sedangkan pembicara menggunakan intonasi yang rendah, jelas sekali itu intonasi yang salah.

b.      Pilihan kata
Pilihan kata hendaknya tepat, jelas,dan bervariasi, pembicara yang memilih kata-kata asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia, hal itu akan menghambat kelancaran komunikasi. Soalnya tidak semua orang mengerti bahasa Inggris dan pembicara juga belum tentu mahir dalam berbahasa Inggris, jadi ketika dipaksakan akan menghambat kelancaran berbicara.

c.       Struktur bahasa
Seorang pembicara jika tidak tahu bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan maka akan menghambat kegiatan berbicara.

d.      Gaya bahasa
Seorang pembicara jika tidak memiliki ciri khas tersendiri dalam menyampaikan sesuatu untuk menarik perhatian para pendengar, maka hal itu akan menghambat kelancaran dalam kegiatan berbicara.

3.      Pengguanaan komponen isi
Pengguanaan komponen isi meliputi hal-hal berikut ini:
a.       Hubungan isi dengan topik
Seorang pembicara jika tidak paham mengenai topik  pembicaraan maka pembicara akan mengalami hambatan ketika memberikan penjelasan isi dari topik tersebut.

b.      Struktur isi
Seorang pembicara jika tidak mengerti isi dari apa yang di bicarakannya maka pembicara akan mengalami hambatan untuk menyampaikan urutan-urutan yang berstruktur.

c.       Kualitas isi
Tentunya isi yang disampaikan oleh pembicara harus bermutu, tidak harus banyak asal sesuai dengan tema.

4.      Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental
Keadaan fisik akan memengaruhi keefektifan berbicara, jika pembicara sedang sakit misalnya flu maka suaranya akan menjadi bengau. Hal itu dapat menghambat kegiatan berbicara , mental pun sangat berpengaruh jika pembicara mudah merasa takut dan grogi maka akan menghambat kegiatan berbicara.


B.     Hambatan eksternal
Hambatan eksternal adalah hambatan yang berasal dari luar pembicara. Hambatan eksternal meliput:
1.      Suara atau bunyi
Ketika pembicara misalnya menyampaikan informasi, ketika pidato ada komentar  dari para pendengar yang negatif. Hal tu akan memengaruhi mental pembicara.

2.      Kondisi ruangan
Kegaduhan, keributan-keributan kecil yang terjadi di ruangan bisa membuat konsentrasi pembiacara menjadi buyar.

3.      Media
Misalnya pembicara ketika menjelaskan tentang suatu informasi mengenai bentuk segitiga, maka harus menyiapkan media yang mendukung sehingga pendengar bisa lebih paham mengenai bentuk segitiga. Jika tidak ada media yang mendukung maka pembicara akan mengalami hambatan ketika menjelaskan informasi tersebut.
4.      Pengetahuan pendengar
Pembicara yang baik adalah pembicara yang mampu mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki para pendengarnya, sehingga apa yang disampaikan pembicara bisa dipahami oleh pendengar.
B.  Hal-hal yang Dapat Menanggulangi Hambatan Berbicara
Hal hal yang dapat menanggulangi hambatan berbicara adalah sebagai berikut:
1.      Pembicara harus menggunakan kelafalan yang jelas, misalnya seharusnya pembicara mengucapkan kuda, akan tetapi pembicara yang kurang jelas pelafalannya mengucapkan duda. Hal itu sangat jauh. Jadi seharusnya pembicara harus jelas dalam pelafalan.
2.      Pembicara harus menggunakan intonasi yang tepat ketika memberikan informasi mengenai perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia, maka intonasi yang digunakan harus bersemangat.
3.      Banyak berlatih dan terus berusaha, misalnya ketika akan berpidato di muka umum, sebaiknya pembicara berlatih terlebih dahulu dan meminta pendapat kepada orang yang mendengar pada saat latihan.
4.      Harus menguatkan percaya diri, berfikiran positif dan tidak takut salah.
5.      Ketika akan berbicara di muka umum, pembicara harus menguasai isi dari bahan bacaan.
6.      Harus menggunakan ekspresi yang sesuai dan gerak tubuh yang tepat.

SIMPULAN
Hambatan-hambatan yang memengaruhi keterampilan berbicara yaitu sebagai berikut:
a.       Menurut Taryono (Syaiful Mushaddat, 2015: 47), mengemukakan hambatan-hambatan dalam berbicara terdiri atas hambatan internal yang meliputi hambatan yang bersifat fisik adalah alat ucap yang sudah tidak sempurna, kondisi fisik kurang sehat, dan kesalahan dalam mengambil postur dan posisi tubuh. Selanjutnya hambatan yang bersifat mental atau psikis adalah hambatan mental yang temporer dan hambatan laten. Hambatan yang selanjutnya yaitu kurangnya penguasaan kaidah tata bunyi, kurangnya pengalaman dalam hal berbicara, kurangnya perhatian pada tugas yang diemban pada bidang berbicara, dan kebiasaan yang kurang baik. Selanjutnya hambatan eksternal yang meliputi hambatan yang berupa suara, berupa gerak, berupa cahaya, dan berupa jarak.
b.      Menurut Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007:63), hal-hal yang dapat menghambat kegiatan berbicara terdiri atas hambatan internal yang meliputi ketidaksempurnaan alat ucap, penguasaan komponen kebahasaan seperti lafal dan intonasi, pilihan kata, struktur bahasa, dan gaya bahasa. Selanjutnya yaitu penggunaan komponen isiyang meliputi hubungan isi dengan topik, struktur isi, dan kualitas isi. Hambatan yaitu kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental. Selanjutnya adalah hambatan eksternal yang meliputi suara atau bunyi, kondisi ruangan, media, dan pengetahuan pendengar.
c.       Hal-hal yang dapat menanggulangi hambatan berbicara yaitu menggunakan pelafalan dan intonasi yang tepat, berlatih, percaya diri, ekspresi, serta menguasai isi bahan bacaan. 
SARAN
Adapun saran bagi pembaca adalah pembaca harus memperhatikan aspek-aspek apa saja yang dapat menghambat keterampilan berbicara. Pembaca harus dapat menanggulangi hambatan-hambatan eksternal maupun internal agar kegiatan berbicara dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Baligh, Muhammad Jammal. 2014. Hambatan dalam berbicara  http://mjbrigaseli.blogspot.co.id/2014/03/makalah-hambatan-dalam-berbicara_23.html. Diakses pada tanggal 17 Februari 2018. 13.05 WIB.

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Musaddat, Syaiful. 2015. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Mataram: Universitas Mataram.





0 Response to "Hambatan yang Mempengaruhi Ketrampilan Berbicara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel