Sikap dan Mental dalam Berbicara
SIKAP MENTAL
DALAM BERBICARA
(RASA
KOMUNIKASI, PERCAYA DIRI, KEPEMIMPINAN)
Kelompok 7
(Pembelajaran Berbicara)
Refi
Ash Shidiqi 172121010
Silki
Lailatus Sarifah 172121013
Syarifa
Nur Aiman 172121015
Siti
Hajar Agustin 172121040
Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Siliwangi
Abstrak: Setiap
orang melakukakan kegiatan berbicara yang tidak pernah luput dari kehidupan
bermasyarakat dan dalam menyampaikan informasi. Berbicara merupakan salah satu
pokok dalam keseimbangan berbahasa, namun tidak semua orang mampu berbicara di
muka umum dengan lancar dan sempurna. Maka diperlukan penguasaan terhadap sikap
mental dalam berbicara. Agar menyokong dalam kegiatan berbicara.
Kata kunci:
Sikap dan mental, rasa komunikasi, rasa
percaya diri, rasa kepemimpinan.
A. PENDAHULUAN
Manusia
dalam menjalani kehidupan sehari-hari diperlukan hubungan baik antara sesama
manusia, baik kelompok maupun individu. Dituntut memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam bergaul, berinteraksi pada lingkungan sekitar. Hubungan yang
baik akan mempermudah mobilitas kehidupan, terciptanya keamanan, kerukunan, dan
rasa saling menyayangi. Sehingga terciptanya kehidupan yang harmonis. Jika
dalam lingkungan terkecil sudah terjaga, maka harus dikembangkan atau diperluas
pada lingkup yang lebih besar.
Dalam
lingkup yang lebih besar tidak hanya kerukunan yang menjadi tujuan, tetapi
saling bertukar pikiran tentang dunia yang lebih luas. Dengan saling berbagi
informasi atau mentransfer ilmu. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara
berkomunikasi, baik dalam situasi formal maupun non formal. Agar informasi
dapat tersampaikan sesuai harapan, maka pembicara harus memiliki keterampilan
yang baik dalam berbicara dengan mengetahui sikap mental yang harus dilakukan
sehingga dapat memengaruhi keefektifan berbicara. Oleh karena itu dengan
dibuatnya jurnal ini kami akan membahas mengenai sikap mental dalam berbicara.
PEMBAHASAN
Sikap adalah
perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat
permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Sedangkan mental
dapat dipahami sebagai sesuatu yang berhubungan dengan jiwa dan watak atau
karakter, tidak bersifat jasmani.
Sikap mental yang harus dibina oleh seorang pembicara pada saat berbicara dijelaskan berikut ini.
Sikap mental yang harus dibina oleh seorang pembicara pada saat berbicara dijelaskan berikut ini.
a. Rasa Komunikasi
Dalam be,rbicara
pembicara harus memiliki keakraban antara pembicara dan pendengar. Jika rasa
keakraban itu tumbuh, dapat dipastikan tidak akan terjadi proses komunikasi
yang timpang. Pembicara yang baik akan berusaha untuk menumbuhkan suasana
komunikasi yang erat, seperti dalam pembicaraan sehari-hari. Respons yang
diharapkan dari pendengar adalah komunikasi yang aktif.
b. Rasa Percaya diri
Seorang pembicara harus
memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Rasa percaya ini akan menghilangkan
keraguan, sehingga pembicara akan yakin dengan apa yang disampaikannya.
c. Rasa Kepemimpinan
Rasa
kepemimpinan berhubungan dengan kegiatan berbicara adalah rasa percaya diri
dari pembicara bahwa dirinya mampu mengatur, menguasai, dan menjalin suasana
akrab dengan pendengarnya, serta mampu menyampaikan gagasan-gagasannya dengan
baik. Pembicara yang memiliki kemampuan dan mental pemimpin akan mampu mengatur
dan mengarahkan pendengar agar b
erkonsentrasi terhadap
pokok pembicaraan yang sedang dibahas.
B. SIMPULAN
Kegiatan berbicara
merupakan kegiatan yang membutuhkan berbagai macam pengetahuan dan kemampuan
yang sangat kompleks, salah satunya adalah sikap mental yakni rasa komunikasi,
rasa percaya diri, dan rasa kepemimpinan dalam berbicara sehingga dapat
memengaruhi keefektifan berbicara.
DAFTAR PUSTAKA
Arsjad,
Mukti. (1987). Pembinaan Kemampuan
Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Furaih, Mazin
Bin Abdul Karim. 2005. Tidak Cukup Hanya
Bicara. Bandung:
Syamil Cipta Media
0 Response to "Sikap dan Mental dalam Berbicara"
Post a Comment