Konsoid dan Gugus Konsoid
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu sifat bahasa adalah unik. Keunikannya itu tampak pada semua komponen
kebahasaan yang mempunyai cirri khas jika antarbahasa dibandingkan. Meskipun
secara umum antarbahasa itu memiliki sifat kesamaan yaitu bahwa bahasa adalah
bunyi namun jika kita kaji secara perinci dan cermat bunyi-bunyi ujar yang
dimiliki oleh setiap bahasa ternyata memiliki kekhasan. Dalam paparan hakikat
bunyi ujar bahasa Indonesia kita dapat mengenali bunyi-bunyi ujar yang dimiliki
oleh bahasa Indonesia. Dari bermacam-macam bunyi ujar yang dimiliki oleh bahasa
Indonesia, kita dapat mengelompokannya menjadi 5 macam, yaitu vokoid, konsoid,
diftong, klaster, dan semivokoid.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kosoid ?
2. Apa saja konsoid yang ada dalam bahasa Indonesia
?
3. Apa saja macam-macam konsoid?
4. Apa pengertian gugus konsoid ?
5. Apa saja macam-macam gugus konsoid?
6. Apa saja gugus konsoid yang ada dalam bahasa
Indonesia?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian konsoid.
2. Mengetahui konsoid-konsoid yang ada dalam bahasa
Indonesia.
3. Mengetahui macam-macam konsoid
4. Mengetahui pengertian gugus konsoid.
5. Mengetahui macam-macam gugus konsoid
6. Mengetahui gugus konsoid yang ada dalam bahasa
Indonesia.
D.
Kegunaan Makalah
1. Kegunaan Teoretis
Menambah wawasan bagi pembaca dan penulis makalah.
2. Kegunaan Praktis
Meningkatkan keterampilan penulisan karya tulis ilmiah bagi penulis.
E.
Prosedur Makalah
Makalah
ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik kajian pustaka.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Konsoid
Menurut
Heryadi (2009:14) konsoid adalah bunyi ujar yang dihasilkan dengan mendapat
rintangan atau alangan udara yang keluar dari paru-paru disekitar alat ucap
kita.
Menurut
KBBI V kontoid adalah bunyi ujar yang pada dasarnya dihasilkan oleh alat ucap
dengan hambatan pada pita suara.
Udara
yang keluar dari paru-paru mendapat rintang disekitar alat ucap. Rintangan yang
dimaksud dapat berupa penggesekan, penghambatan, pendesisan, penggetaran, dan
lain-lain. Rintangan atau alangan udara dapat terjadi dalam persentuhan bibir
dengan bibir, bibir bawah dengan gigi atas, ujung lidah dengan lengkung kaki
gigi, tengah lidah dengan langit-langit keras belakang lidah dengan
langit-langit lembut, dan sebagainya. Ketika terjadi perintangan udara pada
bagian alat ucap tadi posisi pita suara kadang kala bergetar atau tidak
bergetar. Jika pita suara posisi bergetar maka menghasilkan konsoid bersuara
sedangkan jika tidak bergetar maka menghasilkan konsoid tidak bersuara.
B.
Konsoid yang Ada dalam Bahasa Indonesia
Bunyi
|
Ciri-ciri
|
Contoh kata
|
(p)
|
Mati,
oral, bilabial, plosive
|
(paku)
‘paku’
|
(b)
|
Hidup,
oral, bilabial, plosive
|
(baru)
baru‘
|
(t)
|
Mati,
oral, apiko-dental, plosif
|
(tidUr)
‘tidur’
|
(d)
|
Hidup,
oral, apiko-dental, plosif
|
(dari)
‘dari’
|
(k)
|
Mati,
oral, velar, plosive
|
(kaku)
‘kaku’
|
(g)
|
Hidup,
oral, velar, plosive
|
(gali)
‘gali’
|
(?)
|
Mati,
oral, glottal, plosive
|
(jara?)
‘jara?’
|
(c)
|
Mati,
oral, lamino-palatal, aprikatif
|
(ciri)
‘ciri’
|
(j)
|
Hidup,
oral, lamino-palatal, aprikatif
|
(jara?)
‘jara?’
|
(f)
|
Mati,
oral, labio-dental, prikatif
|
(final)
‘final’
|
(s)
|
Mati,
oral, apiko-alveolar, frikatif
|
(satu)
‘satu’
|
(z)
|
Hidup,
oral, apiko-alveolar, frikatif
|
(zaman)
‘zaman’
|
(Š)
|
Mati,
lamino-valatal, frikatif
|
(Šarat)
‘syarat’
|
(x)
|
Mati,
oral, frikatif
|
(xas)
‘khas’
|
( )
|
Hidup,
oral, velar, frikatif
|
(tabli
) ‘tabligh’
|
(h)
|
Mati,
oral, laringal, frikatif
|
(tahan)
‘tahan’
|
(l)
|
Hidup,
oral, apiko-alveolar, tril
|
(lama) ‘lama’
|
(m)
|
Hidup,
nasal, bilabial
|
(makan)
‘makan’
|
(n)
|
Hidup,
nasal, apiko-dental
|
(minta)
‘minta’
|
(n)
|
Hidup,
nasal, apiko-alpeolar
|
(tanam)
‘tanam’
|
(ñ)
|
Hidup,
nasal, lamino-palatal
|
(ñala)
‘nyala’
|
(η)
|
Hidup,
nasal, velar
|
(ηilu)
‘ngilu’
|
(w)
|
Mati,
oral, bilabial
|
(waktu)
‘waktu’
|
(y)
|
Mati,
oral, lamino-palatal
|
(yatim)
‘yatim’
|
C.
Pelafalan Konsoid Bahasa Indonesia
Untuk
mengetahui cara melafalkan konsoid bahasa Indonesia dengan tepat kita harus
menelusurinya dari pelbagai segi, yaitu (1) terjadinya persentuhan antara titik
artikulator dan titik artikulasi, (2) bentuk alangan udara yang dijumpai ketika
keluar melewati alat ucap, (3) kondisi pita suara (bergetar tidaknya), dan (4)
jalan udara yang dilalui ketika keluar melalui rongga-rongga ujaran.
Berdasarkan persentuhan titik articulator dengan titik artikulasi kita
dapat menemukan konsoid-konsoid homorgan (satu dasar ucap yang sama) seperti
berikut.
1.
Konsonan bilabial, yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan titik
artikulator bibir bawah dengan titik artikulasi bibir atas. Konsoid yang
termasuk pada jenis ini adalah [b], [p], dan [m].
2.
Konsoid labiodentals, yaitu konsoid yang dihasilkan dengan
mempersentuhkan gigi atas sebagai titik artikulasi dan bibir bawah sebagai
artikulatornya. Konsoid yang termasuk pad jenis ini adalah [w], [v], dan [f].
3.
Konsoid apikoalveolar, yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan
ujung lidah (apeks) sebagai artikulat
dan lengkung kaki gigi (alveolum)sebagai titik artikulanya. Konsoid yang
termasuk jenis ini adalah [t], [d], [s], [z], dan [n].
4.
Konsoid midiopalatal yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan
tengah lidah sebagai artikulator dengan langit-langit keras (palatum) sebagai
titik artikulasi. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [c], [j], [y], [S],
dan [ň].
5.
Konsoid dorsovelar, yaitu konsoid yang dihasilkan
dengan mempersentuhkan belakang lidah (dorsum) sebagai artikulator dengan
langit-langit lunak (velum) sebagai titik artikulasi. Konsoid yang termasuk
jenis ini adalah [k], [g], [q], [ ], dan [ƞ].
6.
Konsoid glottal stop, yaitu konsoid yang dihasilkan
dengan posisi pita suara tertutup sehingga udara yang keluar dari paru-paru
terhalangi sama sekali. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [?].
7.
Konsoid laringal, yaitu konsoid yang dihasilkan
dengan posisi pita suara terbuka lebar. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah
[h].
Berdasarkan jenis alangan yang dijumpai udara ketika keluar dari
paru-paru konsoid dapat ditelusuri menjadi beberapa kategori, yaitu :
1.
Konsoid hambat (plosif), yaitu konsoid yang dihasilkan dengan cara
menghambat udara yang keluar dari paru-paru secar penuh. Konsoid yang termasuk
jenis ini adalah [c], [b], [k], [d], [t], [j], [p], [g], dan [?].
konsoid-konsoid plosif jika terdapat pada awal suku kata disebut konsoid
implosif, sedangkan jika berada di akhir suku kata disebut konsoid eksplosif.
2.
Konsoid frikatif, yaitu konsoid yang dihasilkan bila udar yang keluar
dari paru-paru digeserkan hingga terjadi bunyi geser. Konsoid yang termasuk
jenis ini adalah [f], [v], [q], [ ], [y], [w], dan [h].
3.
Konsoid spian atau desis , yaitu konsoid yang terjadi bila udara dari
paru-paru mendapat alangan berupa pengaduan hingga menghasilkan bunyi desis.
Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [s], [S], dan [z].
4.
Konsoid lateral atau likwida , yaitu konsoid yang dihasilkan dengan
mengangkat lidah ke langit-langit sehingga udara keluar melalui kedua sisi.
Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [l].
5.
Konsoid getar, yaitu konsoid yang dihasilan dengan mendekatkan lidah
kepad alveolum atau pangkal gigi,kemudian lidah menjauh, lalu mendekat lagi dan
seterusnya secara berulang dengan cepat sehingga menghasilkanbunyi getar.
Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [r].
Berdasarkan kondisi (bergetar tidaknya) pita suara, konsoid dapat
dikategorikan atas :
1.
Konsoid bersuara, yaitu konsoid yang dihasilkan bila pita suara
dalamkondisi bergetar. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [b], [d], [g],
[j], [l] [m], [ň], [ƞ], [ ], [q], [r], [v], [w], [y], dan [z].
2.
Konsoid tidak bersuara, yaitu konsoid yang dihasilkan bila pita suara
dalam kondisi tidak bergetar, konsoid yang termasuk jenis ini adalah [c], [f],
[h], [p], [s], [S], [k], dan [?].
Beradasakna arus udara yang dilewati ketika keluar dari paru-paru,
konsoid dapat dikategorikan atas:
1.
Konsoid oral, yaitu konsoid yang dihasilakn bila udara keluar secara
keseluruhan melalui arus rongga mulut. Konsoid yag termasuk jenis ini adalah
[b], [c], [d], [f], [g], [h], [j], [k], [l], [p], [q], [r], [s], [t], [v], [w],
[y], [z], [ ], [S] dan [?].
2.
Konsoid nasal, yaotu konsoid yang dihasilkan bila udara keluar secara
keseluruhan atau sebagian melalui arus rongga hidung. Konsoid yang termasuk
jenis ini adalah [n], [m], [ň], dan [ƞ].
D.
Pengertian Gugus Konsoid
Menurut
Heryadi (2009:17) gugus konsoid adalah dua buah konsoid berurutan dalam satu
suku kata suatu tuturan dituturkan secara berurutan dalam tempo yang cepat.
Menurut
KBBI V gugus konsoid adalah dua konsoid atau lebih yang berurutan dalam satu
suku kata.
E.
Pelafalan Gugus Konsoid
Proses penghasilan gugus konsoid yaitu disenyawakan
dua buah bunyi ujaran dengan menggunakan tempo yang sama dengan pelafalan satu
bunyi ujar.
Karena
dalam menghasilkan gugus konsoid itu terjadi adanya persenyawaan antara dua
atau lebih konsoid maka dalam prosesnya terjadi keterlibatan dua dasar
pengucapan pelafalan dengan memlalui perpindahan dari dasar pengucapan jonsoid
pertama kepada dasar pengucapan konsoid yang kedua. Berikut adalah contoh
deskripsi dalam melafalkan gugus konsoid.
1.
Gugus konsoid [pr] adalah gugus konsoid yang memiliki dua dasar
pengucapan pelafalan, konsoid [p] dan dasar pengucapan pelafalan konsoid [r].
Dalam proses munculnya gguskonsoid [pr] terjadi persenyawaan dari dasar
pengucapan kedua konsoid tersebut melalui perpindahan yang sangat cepat, yaitu
dari bilabial tidak bersuara kepada apikoalveolar getar.
2.
Gugus konsid [str] adalah gugus konsoid yang memiliki tiga dasar
pengucapan, yaitu dasar pengucapan konsoid [s], dasar pengucapan konsoid [t]
dan dasar pengucapan konsoid [r]. Dalam munculnya gugus konsoid [str] terjadi
persenyawaan dari tiga dasar pengucapan konsoid tersebut, yaitu dari apiko
alveolar desis tidak bersuara berpindah ke apiko alveolar tidak bersuara,
kemudian berpindah pula pada apiko alveolar getar. Perpindahan dalam ketiga
dasr pengucapan ini dilakukan dalam tempo pengucapn yang sangat cepat.
3.
Gugus konsoid [kl] adalah gugus konsoid yang memiliki dua dasar
pengucapan, yaitu dasar pengucapan konsoid [k] dan dasar pengucapan konsoid
[l]. terbentuknya gugus konsoid [kl] yaitu terjadi melalui persenyawaan dari
dua dasar pengucapan konsoid tersebut, yaitu dorsovelar tidak bersuara
berpindah kepad apiko alveolar dalam tempo pengucapan yang sangat cepat.
4.
Gudgus konsoid [gr]yaitu gugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan,
yaitu dasar pengucapa konsoid [g] dan dasar pengucapan konsoid [r].
terbentuknya gugus konsoid [gr] yaitu melalui persenyawaan dari dua dasar
pengucapan konsoid tersebut, yaitu dari dorsovelar bersuara berpindah kepada
apiko alveolar getar dengan tempo pengucapan yang sangat cepat.
5.
Gugus konsoid [sp] yaitugugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan,
yaitu dasar pengucapan konsoid [s] dan dasar pengucapan konsoid [p].
terwujudnya gugus konsoid [sp] melaluipersenyawaan dari dua dasar pengucapan
konsoid tersebut, yaitu dari apiko alveolar desis tak bersuara berpindah kepada
bilabial tak bersuara dengan tempo yang sangat cepat.
6.
Gugus konsoid [st] yaitu gugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan
yaitu dasar pengucapan konsoid [s] dan dasar pengucapan konsoid [t].
terwujudnya gugus konsoid [st] terjadi melalui persenyawaan antara dua dasar
pengucapan konsoid tersebut, yaitu dari apiko alveolar desis tidak bersuara
berpindah pada apiko alveolar tidak bersuara dengan tempo yang sangat cepat.
F.
Gugus Konsoid yang Ada dalam Bahasa Indonesia
[pr] =
{prasaranα} {proses}
[kr] =
{kritik} {baηkrUt}
[tr] = {traktor} {bentrok}
[kl] = {klasIfIkasI} {klasik}
[fr] = {infra}
[gr] = {grafik} {geografI} {gram}
[str] = {strUktUr} {strategI}
[ks] = {Indeks} {konteks}
[sp] = {spIdol} {spirit}
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
A.
Simpulan
Konsoid
adalah bunyi ujar yang dihasilkan dengan merintangi udara yang keluar dari
paru-paru dalam alat ucap kita. Gugus konsoid adalah dua buah konsoid berurutan
dalam satu suku kata suatu tuturan dituturkan secara berurutan dalam tempo yang
sangat cepat. Dalam bahasa Indonesia terdapat 25 konsoid dan 9 gugus konsoid.
B.
Saran
Adapun
yang dapat penulis sarankan agar kita bisa lebih jauh mengenai macam-macam
bunyi ujar yang dimiliki bahasa Indonesia, terutama kategori bunyi ujar konsoid
dan gugus konsoid.
0 Response to "Konsoid dan Gugus Konsoid"
Post a Comment