KONSEP TENTANG MICROTEACHING

KONSEP TENTANG MICROTEACHING

Rasional
Pada umumnya mahasiswa calon guru merasa takut menghadapi kegiatan praktik pengalaman lapangan yang merupakan salah satu program akademik yang harus dan wajib diikutinya.. Pada umumnya ketika mereka melaksanakan latihan praktik mengajar secara langsung dalam real class room di sekolah banyak masalah yang timbul saling bertautan satu sama lain, baik tempat, waktu praktik, maupun aspek-aspek yang berasal dari diri mahasiswa praktikan itu sendiri belum tentu  dapat dipecahkan secara cepat dan tepat pada saat itu juga..
Biasanya mereka merasa grogi dan cemas ketika berdiri di depan siswa di dalam kelas, terlebih jika jumlah siswanya banyak, materi yang harus disampaikannya banyak, dan juga waktunya lama. Bahkan menurut para guru pamong, para mahasiswa praktikan biasanya kurang memiliki kesiapan terutama dalam segi keterampilan dan sikap mental, sehingga mahasiswa praktikan tidak berhasil menempatkan performance-nya secara mantap dan meyakinkan.
Segudang materi yang diperoleh di meja kuliah tidak akan mampu secara otomatis menghadapi berbagai problema dan heterogenitas yang ada dalam kelas tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa calon guru perlu dibesri kesempatan untuk melakukan latihan mengajar sebelum terjun praktik mengajar dalam real class room di sekolah. Latihan yang dimaksud adalah latihan mengajar mikro dengan tujuan  untuk melatih sikap mental dan performance para mahasiswa calon guru itu tampil di depan kelas.

Kompetensi yang Harus Dicapai
Kompetensi yang harus dicapai setelah membaca, mengamati, mempelajari, dan mengkaji materi pada Unit 1, mahasiswa diharapkan mampu

menjelaskan pengertian microteaching
mengemukakan tujuan microteaching
mengemukakan tentang fungsi microteaching
mengemukakan manfaat microteaching, dan
mengemukakan penjelasan mengenai pentingnya microteaching bagi mahasiswa calon guru
Harus DDFD   mnjj mHha
Konsep tentang Microteaching
Pengertian Microteaching
Microteaching merupakan salah satu usaha yang berorientasi pada upaya pengembangan dan peningkatan profesi guru, khususnya keterampilan mengajar di depan kelas (teaching skill). Microteaching ini adalah suatu kegiatan latihan mengajar dalam situasi laboratoris. Dalam kegiatan ini, selama mahasiswa calon guru berlatih praktik mengajar, bentuk penampilan dan keterampilannya selalu dimonitor dan dalam keadaan terkontrol oleh para supervisor. Dengan demikian proses tersebut dapat diatur menurut kebutuhan serta disesuaikan dengan tujuan yang harus dicapai, yang semuanya dilakukan dalam ukuran mikro atau mini (mengajar dalam bentuk yang mini).  Dengan kata lain, microteaching merupakan program latihan pembentukan keterampilan mengajar dan sikap mental sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan agar dapat meningkatkan keprofesionalan para mahasiswa calon guru di bidang keguruan, khususnya keterampilan mengajar dan sikap mental seorang guru yang baik.
Microteaching merupakan real teaching bagi calon guru tetapi dilatihkan dalam kelas laboratory bukan di depan real class room, sehingga kegiatan itu bukan lagi real calss room teaching. Jadi microteaching adalah kegiatan latihan mengajar yang dilakukan di dalam kelas laboratori dalam wujudnya yang mikro dan dimaksudkan untuk melatih, membekali, serta memperbaiki keterampilan mahasiswa calon guru sebelum terjun ke dalam praktik mengajar dalam real class room teaching.

Karakteristik Microteaching
Microteaching memiliki cirri-ciri pokok yang kemudian ciri tersebut merupakan karakter dari microteaching tersebut. Ciri-ciri pokok tersebut adalah jumlah subjek belajar sedikit (5-10 orang), waktu mengajar terbatas (10 menit), bahan yang disampaikan terbatas, komponen mengajar yang dikembangkan juga terbatas. Perbedaan antara microteaching dan teaching dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Microteaching
(Mengajar dalam Kelas Laboratorium)

Teaching
(Mengajar dalam Kelas Sesungguhnya)

Dilaksanakan dalam kelas laboratorium
Sekedar real teaching
Siswa 5-10 orang
Waktu sekitar 10 orang
Bahan terbatas
Keterampilan yang dilatihkan meliputi semua teaching skill dan terintegrasi, namun dalam porsi yang terbatas dan dapat dilatihkan secara terpisah tiap-tiap komponen
Dibutuhkan alat-alat laboratori agar dapat diperoleh suatu feed back yang objektif
Dilaksanakan dalam real class room
Merupakan real class room teaching
Siswa 10-40 orang
Waktu sekitar 45 menit
Bahan luas
Keterampilan yang didemonstrasikan meliputi semua teaching skill dan terintegrasi

Tidak dilengkapi dengan alat-alat laboratorium

Tujuan Microteaching
Melalui program microteaching diharapkan kemungkinan kekurangan dan kegagalan dalam praktik mengajar dapat diminimalisasi, bahkan kalau dapat dihilangkan sama sekali. Dengan program microteaching diharapkan akan tumbuh suatu habitat tingkah laku yang baik dalam diri mahasiswa calon guru bila sedang berdiri di depan kelas. Jika penampilan atau performance  itu tidak dilatih dan dibiasakan sedemikian rupa, yang dilakukannya di depan kelas hanyalah bersifat mencoba-coba, meniru penampilan guru kelas atau temannya sendiri, sehingga ia tidak tahu bagaimana seharusnya ia bertingkah laku yang benar sebagai guru di dalam kelas.
Fungsi dan Manfaat Microteaching
Perangkat dan situasi laboratoris serta sifat mikro yang dimiliki oleh microteaching  sungguh merupakan kondisi yang sangat tepat untuk melatih kesiapan dan keterampilan calon guru secara aktif.. Penggunaan alat-alat laboratoris dengan memanfaatkan hasil teknologi modern seperti Audio Tape Recorder (ATR), Video Tape Recorder VTR), dan alat-alat lain ditambah dengan peranan supervisor, akan merupakan sarana yang sangat akurat dalam usaha mendiagnosis dan mencatat setiap kemungkinan kesalahan dan kekurangan di dalam kegiatan microteaching. Melalui alat-alat dan peranan supervisor tersebut, kesalahan/kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran dapat segera diinformasikan.kepada mahasiswa yang sudah melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Hal ini merupakan feed back  yang sangat baik dan objektif.
Selain peranan alat dan supervisor, sifat keminian dari microteaching itu sendiri sangat besar artinya dalam rangka menyukseskan program meningkatkan keterampilan mengajar para mahasiswa calon guru. Jumlah siswa yang mikro (5-10 orang) tidak akan menyebabkan calon guru itu grogi (gugup) dan nervous (cemas). Bahan pembelajaran yang mikro/terbatas memungkinkan calon guru dapat menguasai permasalahannya, sehingga materi pembelajaran mudah dikuasai dan urutan penyampaiannya dapat disusun secara logis serta contoh-contohnya pun mudah dan jelas untuk dicari dan disampaikan kepada siswa. Pengamatan  dan latihan masing-masing komponen keterampilan dapat lebih intensif. Jumlah subjek belajar yang sedikit akan memungkikan perhatian dalam latihan menjadi lebih besar dan terhindar dari kemungkinan gangguan yang terlalu kompleks. Dengan demikian, sifat mini dalam microteaching  itu dimaksudkan untuk menyederhanakan keseluruhan proses pembelajaran (belajar-mengajar) yang sebenarnya sangat unik dan kompleks itu.
Selain sebagai program latihan, microteaching juga berperan sebagai klinik untuk mencari terapi dan pengobatannya. Microteaching akan merupakan kegiatan yang menggali dan mewujudkan kompetensi professional dan menjadi suatu persyaratan dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar para mahasiswa calon guru sebelum terjun langsung ke sekolah tempat melaksanakan praktik mengajar.

Rangkuman Materi
Microteaching  adalah kegiatan latihan mengajar yang dilakukan di dalam kelas laboratori dalam wujudnya yang mikro dan dimaksudkan untuk melatih, membekali, serta memperbaiki keterampilan mahasiswa calon guru sebelum terjun ke dalam praktik mengajar dalam real class room teaching. Microteaching memiliki ciri-ciri pokok yaitu jumlah subjek belajar hanya 5-10 orang, waktu mengajar terbatas hanya10 menit, bahan yang disampaikan terbatas, komponen mengajar yang dikembangkan juga terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisasi kekurangan dan kegagalan dalam praktik mengajar, bahkan kalau dapat dihilangkan sama sekali.
Microteaching berfungsi untuk menyederhanakan keseluruhan proses pembelajaran (belajar-mengajar) yang sebenarnya sangat unik dan kompleks. Selain sebagai program latihan, microteaching juga berperan sebagai klinik untuk mencari terapi dan pengobatannya. Microteaching merupakan kegiatan yang menggali dan mewujudkan kompetensi professional dan menjadi suatu persyaratan dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar para mahasiswa calon guru sebelum terjun langsung ke sekolah tempat melaksanakan praktik mengajar.

Latihan
Untuk lebih memahami materi yang disajikan dalam Unit 1, Anda diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas:
Mengapa para mahasiswa calon guru wajib mengikuti program microteaching?
Kemukakan dengan jelas perbedaan microteaching dan teaching !
Kemukakan dan jelaskan pula fungsi dan manfaat microteaching !

Daftar Pustaka
Prawoto. (1980). Microteaching Sebagai Media untuk Meningkatkan Kesiapan Kognitif-Afektif-Psikomotorik Bagi Mahasiswa Calon Guru. Jogyakarta: Unit Microteaching LPPK IKIP Yogyakarta.
Sardiman A.M. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

0 Response to "KONSEP TENTANG MICROTEACHING"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel