Fonologi - Konsoid dan Gugus Konsoid
KONSOID
DAN GUGUS KONSOID
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Fonologi
Dosen Pengampu: Agi Ahmad Ginanjar,
M.Pd.
Oleh Kelompok 5:
Tsani
Nurmaisah 172121017
Anisa
Muslimah 172121029
Siti
Jamilah 172121014
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018
LEMBAR
PENGESAHAN PENERIMAAN
Makalah
ini sudah diterima pada hari……….. tanggal ………………
Oleh
Dosen
Mata Kuliah Fonologi,
Agi
Ahmad Ginanjar, M.Pd.
Kata Pengantar
Puji syukur dengan tulus
dipersembahkan ke hadirat Allah swt. yang telah memberikan
penulis kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Fonologi adalah mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dengan tujuan
memberi bekal dasar untuk mengikuti dan memahami mata kuliah terkait fonologi
berikutnya.
Materi yang akan di sampaikan dalam makalah fonologi ini mengenai
Konsoid dan Gugus Konsoid.
Terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah fonologi yang telah
memberikan bimbingan dan kepada pihak terkait lainnya yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis
berharap makalah ini dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan bagi para
pembaca.
Tasikmalaya,
27 Februari 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PENERIMAAN……………………………………........
Kata Pengantar ……………………...…………………………………………..…... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………....1
A.
Latar Belakang
………………………………………………………………. 1
B.
Rumusan
Masalah …………………………………………………………… 1
C.
Tujuan
Penulisan ……………………………………………………………. 1
D.
Kegunaan
Makalah ………………………………………………………….. 2
E.
Prosedur
Makalah …………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………. 3
A.
Pengertian
Konsoid ………………………………………………………….. 3
B.
Konsoid yang
Ada dalam Bahasa Indonesia ………………………………... 3
C.
Pelafalan
Konsoid Bahasa Indonesia ………………………………………... 4
D.
Pengertian
Gugus Konsoid ………………………………………………….. 7
E.
Gugus Konsoid
yang Ada dalam Bahasa Indonesia ………………………… 7
F.
Pelafalan
Gugus Konsoid Bahasa Indonesia ………………………………... 8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN …………………………….…………………. 9
A.
Simpulan
…………………………………………………………………….. 9
B.
Saran………………………………………………………………………….
9
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah
satu sifat bahasa adalah unik. Keunikannya itu tampak pada semua komponen
kebahasaan yang mempunyai cirri khas jika antarbahasa dibandingkan. Meskipun
secara umum antarbahasa itu memiliki sifat kesamaan yaitu bahwa bahasa adalah
bunyi namun jika kita kaji secara perinci dan cermat bunyi-bunyi ujar yang
dimiliki oleh setiap bahasa ternyata memiliki kekhasan. Dalam paparan hakikat
bunyi ujar bahasa Indonesia kita dapat mengenali bunyi-bunyi ujar yang dimiliki
oleh bahasa Indonesia. Dari bermacam-macam bunyi ujar yang dimiliki oleh bahasa
Indonesia, kita dapat mengelompokannya menjadi 5 macam, yaitu vokoid, konsoid, diftong,
klaster, dan semivokoid.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian kosoid ?
2. Apa saja konsoid yang ada dalam bahasa Indonesia
?
3. Apa saja macam-macam konsoid?
4. Apa pengertian gugus konsoid ?
5. Apa saja macam-macam gugus konsoid?
6. Apa saja gugus konsoid yang ada dalam bahasa
Indonesia?
C.
Tujuan Penulisan
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disususn untuk mengetahui:
1. Mengetahui pengertian konsoid.
2. Mengetahui konsoid-konsoid yang ada dalam bahasa
Indonesia.
3. Mengetahui macam-macam konsoid
4. Mengetahui pengertian gugus konsoid.
5. Mengetahui macam-macam gugus konsoid
6. Mengetahui gugus konsoid yang ada dalam bahasa Indonesia.
D.
Kegunaan Makalah
1. Kegunaan Teoretis
Menambah wawasan bagi pembaca dan penulis makalah.
2. Kegunaan Praktis
Meningkatkan keterampilan penulisan karya tulis ilmiah bagi penulis.
E.
Prosedur Makalah
Makalah
ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik kajian pustaka.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsoid
Menurut
Heryadi (2009:14) “Konsoid adalah bunyi ujar yang dihasilkan dengan mendapat
rintangan atau alangan udara yang keluar dari paru-paru disekitar alat ucap
kita”.
Menurut
KBBI V “Kontoid adalah bunyi ujar yang pada dasarnya dihasilkan oleh alat ucap
dengan hambatan pada pita suara”.
Udara
yang keluar dari paru-paru mendapat rintang disekitar alat ucap. Rintangan yang
dimaksud dapat berupa penggesekan, penghambatan, pendesisan, penggetaran, dan
lain-lain. Rintangan atau alangan udara dapat terjadi dalam persentuhan bibir
dengan bibir, bibir bawah dengan gigi atas, ujung lidah dengan lengkung kaki
gigi, tengah lidah dengan langit-langit keras belakang lidah dengan
langit-langit lembut, dan sebagainya. Ketika terjadi perintangan udara pada
bagian alat ucap tadi posisi pita suara kadang kala bergetar atau tidak
bergetar. Jika pita suara posisi bergetar maka menghasilkan konsoid bersuara
sedangkan jika tidak bergetar maka menghasilkan konsoid tidak bersuara. (Heryadi,
2009:14)
B.
Konsoid yang Ada dalam Bahasa Indonesia
Dalam Fonologi Bahasa Indonesia Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa Indonesia berikut adalah konsoid
dalam bahasa Indonesia berta cirinya:
Bunyi
|
Ciri-ciri
|
Contoh
kata
|
(p)
|
Mati, oral, bilabial, plosive
|
(paku) ‘paku’
|
(b)
|
Hidup, oral, bilabial, plosive
|
(baru) baru‘
|
(t)
|
Mati, oral, apiko-dental,
plosif
|
(tidUr) ‘tidur’
|
(d)
|
Hidup, oral, apiko-dental, plosive
|
(dari) ‘dari’
|
(k)
|
Mati, oral, velar, plosive
|
(kaku) ‘kaku’
|
(g)
|
Hidup, oral, velar, plosive
|
(gali) ‘gali’
|
(?)
|
Mati, oral, glottal, plosive
|
(jara?) ‘jara?’
|
(c)
|
Mati, oral, lamino-palatal,
aprikatif
|
(ciri) ‘ciri’
|
(j)
|
Hidup, oral, lamino-palatal,
aprikatif
|
(jara?) ‘jara?’
|
(f)
|
Mati, oral, labio-dental, prikatif
|
(final) ‘final’
|
(s)
|
Mati, oral, apiko-alveolar,
frikatif
|
(satu) ‘satu’
|
(z)
|
Hidup, oral, apiko-alveolar,
frikatif
|
(zaman) ‘zaman’
|
(Š)
|
Mati, lamino-valatal, frikatif
|
(Šarat) ‘syarat’
|
(x)
|
Mati, oral, frikatif
|
(xas) ‘khas’
|
( )
|
Hidup, oral, velar, frikatif
|
(tabli ) ‘tabligh’
|
(h)
|
Mati, oral, laringal, frikatif
|
(tahan) ‘tahan’
|
(l)
|
Hidup, oral, apiko-alveolar, tril
|
(lama) ‘lama’
|
(m)
|
Hidup, nasal, bilabial
|
(makan) ‘makan’
|
(n)
|
Hidup, nasal, apiko-dental
|
(minta) ‘minta’
|
(n)
|
Hidup, nasal, apiko-alpeolar
|
(tanam) ‘tanam’
|
(ñ)
|
Hidup, nasal, lamino-palatal
|
(ñala) ‘nyala’
|
(η)
|
Hidup, nasal, velar
|
(ηilu) ‘ngilu’
|
(w)
|
Mati, oral, bilabial
|
(waktu) ‘waktu’
|
(y)
|
Mati, oral, lamino-palatal
|
(yatim) ‘yatim’
|
C.
Pelafalan Konsoid Bahasa Indonesia
Menurut
Heryadi (2009:30) untuk mengetahui cara melafalkan konsoid bahasa Indonesia
dengan tepat kita harus menelusurinya dari pelbagai segi, yaitu (1) terjadinya
persentuhan antara titik artikulator dan titik artikulasi, (2) bentuk alangan
udara yang dijumpai ketika keluar melewati alat ucap, (3) kondisi pita suara
(bergetar tidaknya), dan (4) jalan udara yang dilalui ketika keluar melalui
rongga-rongga ujaran.
Berdasarkan
persentuhan titik artikulator dengan titik artikulasi kita dapat menemukan
konsoid-konsoid homorgan (satu dasar ucap yang sama) seperti berikut.
1.
Konsonan
bilabial, yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan titik
artikulator bibir bawah dengan titik artikulasi bibir atas. Konsoid yang
termasuk pada jenis ini adalah [b], [p], dan [m].
2.
Konsoid labiodental,
yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan gigi atas sebagai titik
artikulasi dan bibir bawah sebagai artikulatornya. Konsoid yang termasuk pad
jenis ini adalah [w], [v], dan [f].
3.
Konsoid
apikoalveolar, yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan ujung lidah (apeks) sebagai artikulat dan lengkung
kaki gigi (alveolum)sebagai titik artikulanya. Konsoid yang termasuk jenis ini
adalah [t], [d], [s], [z], dan [n].
4.
Konsoid
midiopalatal yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan tengah lidah
sebagai artikulator dengan langit-langit keras (palatum) sebagai titik
artikulasi. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [c], [j], [y], [S], dan [ň].
5.
Konsoid dorsovelar,
yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mempersentuhkan belakang lidah (dorsum)
sebagai artikulator dengan langit-langit lunak (velum) sebagai titik
artikulasi. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [k], [g], [q], [ ], dan [ƞ].
6.
Konsoid
glottal stop, yaitu konsoid yang dihasilkan dengan posisi pita suara tertutup
sehingga udara yang keluar dari paru-paru terhalangi sama sekali. Konsoid yang
termasuk jenis ini adalah [?].
7.
Konsoid
laringal, yaitu konsoid yang dihasilkan dengan posisi pita suara terbuka lebar.
Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [h].
Berdasarkan
jenis alangan yang dijumpai udara ketika keluar dari paru-paru konsoid dapat
ditelusuri menjadi beberapa kategori, yaitu :
1.
Konsoid hambat
(plosif), yaitu konsoid yang dihasilkan dengan cara menghambat udara yang
keluar dari paru-paru secar penuh. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [c],
[b], [k], [d], [t], [j], [p], [g], dan [?]. konsoid-konsoid plosif jika
terdapat pada awal suku kata disebut konsoid implosif, sedangkan jika berada di
akhir suku kata disebut konsoid eksplosif.
2.
Konsoid
frikatif, yaitu konsoid yang dihasilkan bila udar yang keluar dari paru-paru
digeserkan hingga terjadi bunyi geser. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah
[f], [v], [q], [y], [w], dan [h].
3.
Konsoid spian
atau desis , yaitu konsoid yang terjadi bila udara dari paru-paru mendapat
alangan berupa pengaduan hingga menghasilkan bunyi desis. Konsoid yang termasuk
jenis ini adalah [s], [S], dan [z].
4.
Konsoid
lateral atau likwida , yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mengangkat lidah ke
langit-langit sehingga udara keluar melalui kedua sisi. Konsoid yang termasuk
jenis ini adalah [l].
5.
Konsoid getar,
yaitu konsoid yang dihasilan dengan mendekatkan lidah kepad alveolum atau
pangkal gigi,kemudian lidah menjauh, lalu mendekat lagi dan seterusnya secara
berulang dengan cepat sehingga menghasilkanbunyi getar. Konsoid yang termasuk
jenis ini adalah [r].
Berdasarkan kondisi (bergetar tidaknya) pita suara, konsoid dapat
dikategorikan atas :
1.
Konsoid
bersuara, yaitu konsoid yang dihasilkan bila pita suara dalamkondisi bergetar.
Konsoid yang termasuk jenis ini adalah [b], [d], [g], [j], [l] [m], [ň], [ƞ], [
], [q], [r], [v], [w], [y], dan [z].
2.
Konsoid tidak
bersuara, yaitu konsoid yang dihasilkan bila pita suara dalam kondisi tidak
bergetar, konsoid yang termasuk jenis ini adalah [c], [f], [h], [p], [s], [S],
[k], dan [?].
Beradasakna arus udara yang dilewati ketika keluar dari paru-paru,
konsoid dapat dikategorikan atas:
1.
Konsoid oral,
yaitu konsoid yang dihasilakn bila udara keluar secara keseluruhan melalui arus
rongga mulut. Konsoid yag termasuk jenis ini adalah [b], [c], [d], [f], [g],
[h], [j], [k], [l], [p], [q], [r], [s], [t], [v], [w], [y], [z], [ ], [S] dan
[?].
2.
Konsoid nasal,
yaitu konsoid yang dihasilkan bila udara keluar secara keseluruhan atau
sebagian melalui arus rongga hidung. Konsoid yang termasuk jenis ini adalah
[n], [m], [ň], dan [ƞ]. (Heryadi, 2009:30-33).
D.
Pengertian Gugus Konsoid
Menurut
Heryadi (2009:17) gugus konsoid adalah dua buah konsoid berurutan dalam satu
suku kata suatu tuturan dituturkan secara berurutan dalam tempo yang cepat.
Menurut
KBBI V gugus konsoid adalah dua konsoid atau lebih yang berurutan dalam satu
suku kata.
E.
Pelafalan Gugus Konsoid
Menurut Heryadi (2009:45) proses penghasilan gugus konsoid yaitu disenyawakan
dua buah bunyi ujaran dengan menggunakan tempo yang sama dengan pelafalan satu
bunyi ujar.
Dalam menghasilkan gugus konsoid itu
terjadi adanya persenyawaan antara dua atau lebih konsoid maka dalam prosesnya
terjadi keterlibatan dua dasar pengucapan pelafalan dengan memlalui perpindahan
dari dasar pengucapan jonsoid pertama kepada dasar pengucapan konsoid yang
kedua. Berikut adalah contoh deskripsi dalam melafalkan gugus konsoid. (Heryadi,
2009:46).
1.
Gugus konsoid
[pr] adalah gugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan pelafalan, konsoid
[p] dan dasar pengucapan pelafalan konsoid [r]. Dalam proses munculnya
gguskonsoid [pr] terjadi persenyawaan dari dasar pengucapan kedua konsoid
tersebut melalui perpindahan yang sangat cepat, yaitu dari bilabial tidak
bersuara kepada apikoalveolar getar.
2.
Gugus konsid
[str] adalah gugus konsoid yang memiliki tiga dasar pengucapan, yaitu dasar
pengucapan konsoid [s], dasar pengucapan konsoid [t] dan dasar pengucapan
konsoid [r]. Dalam munculnya gugus konsoid [str] terjadi persenyawaan dari tiga
dasar pengucapan konsoid tersebut, yaitu dari apiko alveolar desis tidak
bersuara berpindah ke apiko alveolar tidak bersuara, kemudian berpindah pula
pada apiko alveolar getar. Perpindahan dalam ketiga dasr pengucapan ini
dilakukan dalam tempo pengucapn yang sangat cepat.
3.
Gugus konsoid
[kl] adalah gugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan, yaitu dasar
pengucapan konsoid [k] dan dasar pengucapan konsoid [l]. terbentuknya gugus
konsoid [kl] yaitu terjadi melalui persenyawaan dari dua dasar pengucapan
konsoid tersebut, yaitu dorsovelar tidak bersuara berpindah kepad apiko
alveolar dalam tempo pengucapan yang sangat cepat.
4.
Gudgus konsoid
[gr] yaitu gugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan, yaitu dasar pengucapa
konsoid [g] dan dasar pengucapan konsoid [r]. terbentuknya gugus konsoid [gr]
yaitu melalui persenyawaan dari dua dasar pengucapan konsoid tersebut, yaitu
dari dorsovelar bersuara berpindah kepada apiko alveolar getar dengan tempo
pengucapan yang sangat cepat.
5.
Gugus konsoid
[sp] yaitugugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan, yaitu dasar
pengucapan konsoid [s] dan dasar pengucapan konsoid [p]. terwujudnya gugus
konsoid [sp] melalui persenyawaan dari dua dasar pengucapan konsoid tersebut,
yaitu dari apiko alveolar desis tak bersuara berpindah kepada bilabial tak
bersuara dengan tempo yang sangat cepat.
6.
Gugus konsoid
[st] yaitu gugus konsoid yang memiliki dua dasar pengucapan yaitu dasar
pengucapan konsoid [s] dan dasar pengucapan konsoid [t]. terwujudnya gugus
konsoid [st] terjadi melalui persenyawaan antara dua dasar pengucapan konsoid
tersebut, yaitu dari apiko alveolar desis tidak bersuara berpindah pada apiko
alveolar tidak bersuara dengan tempo yang sangat cepat.
F.
Gugus Konsoid yang Ada dalam Bahasa Indonesia
Dalam
Asas-Asas Linguistik Umum (2008) dipaparkan beberapa contoh penggunaan
gugus konsoid yaitu:
[pr] =
{prasaranα} {proses}
[kr] =
{kritik} {baηkrUt}
[tr] = {traktor} {bentrok}
[kl] = {klasIfIkasI} {klasik}
[fr] = {infra}
[gr] = {grafik} {geografI} {gram}
[str] = {strUktUr} {strategI}
[ks] = {Indeks} {konteks}
[sp] = {spIdol} {spirit}
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
A.
Simpulan
Konsoid
adalah bunyi ujar yang dihasilkan dengan merintangi udara yang keluar dari
paru-paru dalam alat ucap kita. Gugus konsoid adalah dua buah konsoid berurutan
dalam satu suku kata suatu tuturan dituturkan secara berurutan dalam tempo yang
sangat cepat. Dalam bahasa Indonesia terdapat 25 konsoid dan 9 gugus konsoid.
B.
Saran
Adapun
yang dapat penulis sarankan agar kita bisa lebih jauh mengenai macam-macam
bunyi ujar yang dimiliki bahasa Indonesia, terutama kategori bunyi ujar konsoid
dan gugus konsoid.
DAFTAR
PUSTAKA
Heryadi,Dedi. 2009. Fonologi Bahasa
Indonesia dalam Nuansa Pembelajaran.
Tasikmalaya: Univesitas Siliwangi.
Muslich,Masnur. 2011. Fonologi Bahasa Indonesia Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi
Bahasa Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Verhaar, 2008. Asas-Asas Linguistik Umum.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
0 Response to "Fonologi - Konsoid dan Gugus Konsoid"
Post a Comment