Makalah Berbicara - Hambatan dalam Berbicara
MAKALAH
BERBICARA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
-
Mutiara Indah Sari (172121037)
-
Sefri Hidayat (172121038)
-
Devina Puspalita M (172121039)
-
Siti Hajar Agustin (172121040)
-
Resya Amellia (172121041)
DOSEN PEMBIMBING : WELLY NORES KARTADIREJA, S.Pd.,M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Hambatan-hambatan Berbicara dan Upaya
Penanggulangannya guna untuk memenuhi tugas kami pada mata kuliah Berbicara.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh
karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
untuk para pembaca, dengan harapan para pembaca dapat menambah wawasannya
mengenai Hambatan-hambatan Berbicara dan
Upaya Penanggulangannya.
Tasikmalaya , September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C.
Tujuan............................................................................................................. 2
D.
Manfaat........................................................................................................... 2
PEMBAHASAN......................................................................................................... 3
A.
Hambatan Dalm Berbicara............................................................................ 3
B.
Cara Mengatasi Hambatan Dalam Berbicara............................................. 6
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 8
A.
Kesimpulan..................................................................................................... 8
B.
Saran................................................................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berbicara merupakan suatu daya pemersatu
yang ampuh yang cenderung mempersatukan kelompok - kelompok sosial. Berbicara
dapat pula bertindak sebagai suatu daya pemecah belah, yang cenderung
mempertajam perbedaan antara kelompok – kelompok sosial. Dengan kata lain,
berbicara dapat mendatangkan damai, menumbuhkan cinta dan dapat pula
menimbulkan perang, menumbuhkan benci, tergantung pada kondisi dan situasi.
Keterampilan berbicara bukanlah suatu jenis keterampilan
yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara
alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun keterampilan berbicara secara
formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Berbicara menunjang
keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan
yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi.
Kemampuan dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam
kegiatan menyimak dan memahami bacaan. Akan tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah
tidak semua orang mempunyai kemampuan berbicara yang baik. Oleh sebab itu,
pembinaan keterampilan berbicara harus dilakukan sedini mungkin. Apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun profesional (Supriyadi, 2005:178).
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut dapat
dirumuskan beberapa
masalah, yaitu :
1. Bagaimana
hambatan dalam berbicara?
2. Bagaimana
cara mengatasi hambatan dalam berbicara?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka makalah ini bertujuan untuk :
1. Memahami
hambatan dalam berbicara
2. Mengetahui
cara mengatasi hambatan dalam berbicara
D.
Manfaat
Berdasarkan
paparan diatas maka manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Bagi
masyarakat umum makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk memberi
informasi tentang hambatan dalam berbicara dan solusinya.
2. Bagi
mahasiswa, khusunya calon pemdidik, makalah ini dapat dijadikan sebagai
referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hambatan
dalam Berbicara
Tidak semua orang memiliki
kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki
oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan
sistematis. Terkadang dalam proses belajar mengajar belum bisa mendapatkan
hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang merupakan
hambatan dalam kegiatan berbicara.
Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007: 63), mengemukakan hambatan tersebut terdiri atas hambatan yang datang dari pembicara sendiri (internal) dan hambatan yang datang dari luar pembicara (eksternal).
Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007: 63), mengemukakan hambatan tersebut terdiri atas hambatan yang datang dari pembicara sendiri (internal) dan hambatan yang datang dari luar pembicara (eksternal).
·
Hambatan internal
Hambatan internal adalah
hambatan yang muncul dari dalam diri pembicara.
Hal–hal yang dapat menghambat
kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:
§ Ketidak sempurnaan alat ucap.
Kesalahan yang
diakibatkan kurang sempurnanya alat ucap akan mempengaruhi keefektifan dalam
berbicara, pendengar akan salah menafsirkan maksud pembicara.
§ Penguasaan komponen kebahasaan,
meliputi hal berikut ini:
1. Lafal dan intonasi
Seorang
pembicara harus mampu menggunakan lafal dan intonasi dengan benar supaya tidak
salah penafsiran dari para pendengar.
2. Pilihan kata
Seorang
pembicara dituntut mampu memilih dan menggunakan kata-kata dengan tepat.
3. Struktur bahasa
Seorang
pembicara harus tahu bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu
dengan lain atau bagaimana sesuatu t\ersebut disatukan.
4.
Gaya bahasa
Seorang pembicara
harus memiliki ciri khas tersendiri dalam \menya\m\paikan sesuatu untuk menarik
perhatian para pendeng\arnya.
§ Penggunaan komponen isi,
meliputi hal-hal berikut ini:
1.
Hubungan isi dengan topic
Seorang
pembicara harus membawakan sebuah berita yang selaras antara isi dengan topik.
2.
Struktur isi
Seorang
pembicara harus menyampaikan isi dari apa yang dibicarakannya dengan
urutan-urutan yang terstruktur atau berurutan.
3.
Kualitas isi
Tentunya
isi yang disampaikan oleh pembicara harus bermutu, tidak hanya asal banyak
tetapi apa yang disampaikan jauh dari isi tema.
4.
Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental seorang pembicara yang
tidak menguasai komponen bahasa dan komponen isi tersebut diatas akan
menghambat keefktifan berbicara.
·
Hambatan eksternal
Selain hambatan internal, pembicara akan menghadapi hambatan yang datang dari luar dirinya. Hambatan itu kadang-kadang muncul dan tidak disadari sebelumn\ya oleh pembicara.
Selain hambatan internal, pembicara akan menghadapi hambatan yang datang dari luar dirinya. Hambatan itu kadang-kadang muncul dan tidak disadari sebelumn\ya oleh pembicara.
Hambataneksternal meliputi:
a. Suara atau bunyi
Hendaknya
pembicara harus berani dan siap mental dalam menghadapi \suara-suara sumbang dari para pendengar yang
bisa membuat mental turun.
b. Kondisi ruangan
Kegaduhan,
keributan-keributan kecil yang terjadi di ruangan bisa sedikit membuat
konsentrasi buyar. Pembicara harus fokus pada apa yang dibawakannya,\ harus bisa mengondisikan pendengar supaya
tetap tenang dan tertib.
c. Media
Dalam menyampaikan berita, pembicara harus menyiapkan
media-media pendukung supaya komunikasi berjalan lancar tanpa hambatan
d. Pengetahuan pendengar
Pembicara yang baik adalah pembicara yang mampu
mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki para pendengarnya, sehingga
apa yang disampaikannya bisa dipahami para pendengarnya dan juga tidak terjadi
salah komunikasi.
Dalam menjalankan sesuatu kegiatan
ada baiknya kita pertimbangkan hambatan-hambatan yang mungkin ditemui dalam
berbicara.
Dalam berbicara hambatan-hambatan
yang sering dijumpai sebagai berikut :
a. Kegagalan memahami masalah.
b.
Kegagalan karena tetap bertahan terhadap masalah.
c. Salah paham terhadap makna-makna setiap kata
orang lain.
d.
Kegagalan memebedakan antara fakta-fakta yang
“dingin” dan pendapat-pendapat yang “panas”.
e. Perselisihan p\endapat yang meruncing tanpa
adanya keinginan dalam kompromi.
f. Hilangnya kesabaran dalam kemarahan yang tidak
bertanggung-tanggung.
g.
Kebingungan menghadapi suatu perbedaan pendapat dengan suatu serangan terhadap
pribadi seseorang.
h.
Mempergunakan waktu untuk membantah sebagai pengganti mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
i. Mempergunakan
kata-kata yang bernoda ( stigma words
) yang menumpulkan pikiran.
j.
Takut
gagal
k. Kurangnya ras\a percaya
diri
l. Kurang persiapan
m. Takut dinilai/dihakimi
n. Stress
o. Phobia terhadap banyak orang
p. Traumatis,takut
B.
Cara
Mengatasi Hambatan dalam Berbicara
Berikut
ini disajikan sejumlah saran yang berkenaan dengan cara menaggulangi atau
menangani sejumlah situasi yang sering dihadapi dalam
·
Latihan berbicara: Jika Anda memiliki masalah
berbicara di depan umum. Maka Anda bisa latihan berbicara dengan teman atau
anggota keluarga Anda.
·
Ambil inisiatif: Dengan ambil inisiatif dalam
memulai pembicaraan, misalnya membahas hal utama dalam topik pembicaraan.
Tujukan aspek positif yang dapat Anda soroti ketika Anda berbicara di depan
umum.
·
Tidak argumentatif: Berbicara di depan umum
merupakan peristiwa pendek dan terikat waktu. Anda harus sangat tepat tentang
poin yang ingin Anda sampaikan. Berikan pandangan yang jelas dan tidak
argumentatif karena terkesan negatif.
·
Bahasa tubuh yang positif dan ekspresi: Setiap
emosi atau bahasa tubuh yang negatif bisa membuat kesan buruk tentang Anda.
Bahkan, jika Anda merasa gugup atau stres, cobalah untuk tidak menunjukkannya
dan menutupinya dengan kepercayaan diri Anda.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Hambatan
dalam berbicara pada umumnya dimiliki oleh setiap manusia, tidak semua orang memiliki
kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki
oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan
sistematis.
Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam berbicara,
diantarannya adalah latihan berbicara, ambil inisiatif, tidak argumentatif,
bahasa tubuh yang positif dan ekspresif.
B.
Saran
Untuk
memiliki ketrampilan berbicara yang lancar, kita harus
membiasakan diri dan berlatih berbicara pada setiap kesempatan yang ada. Dalam
berbicara kita juga tidak bisa melupakan kaidah – kaidah berbahasa yang baik
dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://mjbrigaseli.blogspot.co.id/2014/03/makalah-hambatan-dalam-berbicara_23.htm
Diakses pada 7 September 2017
Diakses pada 7
September 2017
Tarigan,Hendry
Guntur. 2015. Berbicara Sebagai Suatu
keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa
0 Response to "Makalah Berbicara - Hambatan dalam Berbicara"
Post a Comment