Makalah Menyimak - Model Pembelajaran Menyimak



TUGAS MAKALAH MENYIMAK
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK



 













DISUSUN OLEH :
NAYA RAHMATUL UMMAH (172121009)
DEWI SULISTIAWATI (172121019
SEFRI HIDAYAT (172121038)
RESYA AMELLIA (172121041)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS SILIWANGI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan hidayahnya penyusun dapat menyusun makalah yang berjudul “model pembelajaran menyimak” terimakasih penyusun sampaikan kepada ibu yuni ertinawati, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah menyimak, yang telah mengajarkan dan membimbing dalam kelancaran tugas makalah ini.
Makalah ini disiusun agar pembaca memperluas ilmu tentang menyimak, namun pada kesempatan kali ini, penyusun akan menekankan pada materi “Model Pembelajaran Menyimak”, mengetahui bahwa suatu model pembelajaran adalah salah satu aspek terpenting dalam pembelajaran. Dimana model pembelajaran tersebut memberi gambaran dari awal sampai akhir dan disajikan secara khas oleh seorang pendidik.
Demikianlah tugas makalah ini disusun,untuk memenuhi tugas mata kuliah menyimak. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Pleh karena itu, prnyusun berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan kualitas menyusun makalah di massa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



PEMBAHASAN

a.      Teori Pengembangan Model Pembelajaran Menyimak
Model pembelajaran merupakan pola kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh pendidik berdasarkan teori pembelajaran yang dianggap tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum

b.      Pengertian Model Pembelajaran Menyimak Menurut Para Ahli
·      Soekamto dan Winaputra (1997:78-79)
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
·      Joyce and Weil (1980 : 1)
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk kepada pendidik dalam suasana pengajaran. Ada empat pengelompokan rumpun model yaitu :
-          Model Mengajar Pemprosesan Informasi
Pada model ini terdiri atas model-model pembelajaran yang menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecah masalah. Yang termasuk rumpun pada model ini yaitu model pembelajaran berfikir induktif, model latihan inkuiri, model penguatan konsep, model penumbuhan kognitif, dan model pembelajaran mengingat (Joyce and Weil, 1980 : 9)
-          Model Mengajar Pribadi
Pada model ini terdiri dari model mengajar yang berorientasi kepada perkembangan diri individu dan penekanannya lebih diutamakan pada proses membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasikan masalah. Yang termasuk kedalam rumpun model ini yaitu model pengajaran direktif, model sinektik, model latihan kesadaran, model pembelajaran sistem konseptual, dan model pertemuan kelas (Joyce and Weil, 1980 : 11)
-          Model Pembelajaran Interaksi Sosial
Pada model ini mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan orang lain dan menekankan kepada kecakapan individu dalam hubungan dengan orang lain. Yang termasuk kedalam rumpun model ini yaitu model pembelajaran inkuiri sosial, penyelidikan kelompok, model pembelajaran laboratory, model pembelajaran juris prudental, model pembelajaran simulasi sosial, model pembelajaran bermain peran. (Joyce and Weil, 1980 : 13)
-          Model Pembelajaran Prilaku
Pada model ini prilaku dibangun atas dasar kerangka teori prilaku, salah satu cirinya yaitu adanya kecenderungan memecahkan tugas belajar kepada sejumlah prilaku yang kecil-kecil dan berurutan. Mengajar tidak lebih daripada mengusahakan terjadinya perbuatan dalam prilaku pendidik, dan perubahan itu harus diamati. Yang termasuk rumpun model ini yaitu model Contogency management, model Self-control, model assertive training, dan model direct training (Joyce and Weil, 1980 : 13)
Didalam mengembangkan sebuah model pembelajaran yaitu ada empat :
-          Orientasi model, yaitu mendeskripsikan tujuan, prinsip-prinsip dan konsep pokok yang mendasari munculnya sebuah  model. didalam mengerjakan tahapan ini, pemikiran-pemikiran teoritis, praktis dan logis harus digali dari berbagai acuan disiplin keilmuan yang diajarkan.
-          Model pembelajaran yang dibentuk, pada model ini harus menganalisis pentahapan langkah-langkah, sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, dan sistem penunjang
-          Penerapan model, yaitu menerapkan model yang telah dibentuk kepada pendidik dan hasilnya dapat memberikan informasi.
-          Mengkaji dampak dari penggunaan model yang dibuat, pada model ini memberikan dampak yang telah diprogramkan sebagai tujuan pembelajaran dan dampak yang tidak diprogramkan yang ikut menyertai tujuan pembelajaran. Dapat dikategorikan dampak dari penggunaan model yaitu pencapaian hasil dan dampak yang menyertai tujuan pembelajaran.
·      Antony
Teori pengembangan model pembelajaran terdiri dari tiga konsep yaitu:
-          Approach (Pendekatan), yaitu seperangkat asumsi mengenai hakikat pengajaran dan pembelajaran bahasa.
-          Methode, yaitu rencana bagi penyajian bahasa secara rapih dan tertib.
-          Technique, yaitu upaya yang dilakukan pendidik yang secara konsisten berdasar pada metode pembelajaran.
·      Richards dan Roger
Teori pengembangan model pembelajaran terdiri dari dua yaitu :
-          Desain, yaitu mencakup rancangan penyajian bahan pembelajaran, aktivitas, dan merupakan wadah tempat pembelajaran.
-          Prosedur, yaitu upaya yang dilakukan pendidik dalam mengajar.
Pengembangan  model pembelajaran bahasa ada empat tahapan yaitu :
-          Pendekatan, yaitu  mencakup mencatat, menyimak, berbicara, membaca dan menulis dalam proses pembelajaran.
-          Mengembangkan desain, hal yang harus dibuat yaitu :
1.      Penentuan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran suatu metode.
2.      Mengembangkan model silabus yang berisi pokok bahasan.
3.      Merancang aktivitas tipe pembelajaran dan pengajaran yang berisi penetapan, jenis-jenis tugas, dan aktivitas interaksi antara peserta didik dan pendidik.
4.      Mempertimbangkan peranan pembelajar, yang meliputi jenis-jenis tugas pembelajaran, taraf pengawasan mengenai isi, pola-pola pengelompokan pembelajar,  taraf pemengaruhan antara pembelajar yang lainnya, pandangan pembelajar terhadap sebagai pemeroses.
5.      Mempertimbangkan peranan pelajar, yang meliputi jenis-jenis fungsi, taraf pengmengaruhan, taraf penentuan.
6.      Mempertimbangkan materi pembelajaran, yang meliputi fungsi materi, dan bentuk materi, hubungan bahan pembelajaran antara pendidik dan peserta didik.
-          Menentukan prosedur, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu menetapkan waktu dan tempat pada saat pembelajaran, menetapkan pola-pola interaksi pembelajaran, dan menetapkan taktik dan siasat pada metode yang digunakan.
c.       Tahapan-tahapan Dalam Membuat Model Pembelajaran Menyimak
1.      Penetapan Pendekatan
Pada tahap ini yaitu mengungkapkan teori hakikat menyimak sebagai asumsi-asumsi  subjek materi pembelajaran sebagai asumsi-asumsi pembelajaran menyimak.
2.      Penyusunan desain
Pada tahap ini yaitu menentukan tujuan menyimak, materi pembelajaran menyimak, kemudian menentukan tahapa-tahapan pembelajaran, dan menyediakan  evaluasi kemampuan menyimak.
3.      Pengaplikasian
Pada tahap ini yaitu mengujicobakan model pada tingkatan pembelajar yang telah ditetapkan kemudian dilakukan pengamatan, umpan balik, dan revisi, sehingga di peroleh sebuah model yang terandalkan.

4.      Mendesiminasikan model
Pada tahap ini yaitu melakukan pembahasan bersama teman dan para ahli tentang informasi dan dampaknya yang telah di dapat dari sebuah model yang di aplikasikan..

d.      Teknik pembelajaran menyimak :
1.    Retelling Stony
1) Guru menyiapkan bahan bacaan.
2) Salah satu siswa membaca dengan membaca nyaring.
3) Siswa menyimak dengan seksama.
4) Siswa ditugasi untuk menceritakan kembali isi bacaan dengan bahasa sendiri.
2.    Bisik Berantai
1) Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa.
2) Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa kedua.
3) Siswa kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga. Begitu seterusnya.
4) Siswa terakhir menyebutkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas.
5) Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sarnpai pada siswa terakhir atau tidak.
3.     Model Menvimak secara Langsung/DLA (Direct Listening Activities)
Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, membacakan judul teks simakan, bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul bahan simakan sebagai upaya untuk pembangkitan unsur siswa. Selanjutnya guru mengernukakan hal-hal pokok yang perlu dipahami siswa dalam menyimak.


4.     Identifikasi Kata Kunci
1) Setiap kalimat. paragraf, ataupun wacana selalu memiliki sejumlah kata yang dapat   mengungkapkan isi keseluruhan kalimat, paragraf atau wacana. Kata-kata yang dapat mewakili isi keseluruhan ini disebut kata kunci "key word'.
2) Menyirnak isi kalimat yang panjang atau paragraf dan wacana pendek-pendek tidak perlu menangkap sernua kata-katanya. Cukup diingat beberapa kata kunci  yang merupakan inti pernbicaraan. Melalui perakitan kata kunci menjadi kalimat- kalimat utuh sampai isi singkat bahan simakan.
3) Guru : Dengarkan baik-baik! Cari kata kunci kalimat berikut.
4) Manusia, baik yang primitif maupun yang modern. selalu cenderung hidup berkelompok.
5) Siswa: Menyimak. Menentukan kata kunci. Manusia hidup berkelompok
5.     Memperluas Kalimat
1)      Guru menyebutkan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut. Kembali guru mengulangi mengucapkan kalimat tadi. Kemudian guru mengucapkan kata atau kelompok kata lain. Siswa melengkapi kalimat tadi dengan kelompok kata yang disebutkan terakhir oleh guru. Hasilnya adalah kalimat yang diperluas.
6.    Menvelesaikan Cerita
1).  Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang. Guru mernanggil anggota kelompok pertama. misalnya kelompok 1. maju ke depan kelas. Yang bersangkutan disuruh bercerita, judul bebas kadanb kadang juga diitentukan oleh guru. Setelah yang bersangkutan bercerita, misalnya baru seperempat bagian is dipersilahkan guru untuk duduk.
2)      Cerita tersebut dilanjutkan oleh anggota kedua. Anggota ketiga maju melanjutkan cerita itu. Bagian terakhir cerita diselesaikan oleh anggota keempat. Kelas boleh   juga tidak dikelompokkan. Semua siswa harus slap dipanggil untuk bercerita.Sementara yang belum tampil ke depan harus menyimak benar-benarjalan cerita.Cara ini mernbuat kelas serius menyimak cerita yang sedang dituturkan.
3) Guru: Sekarang bunda punya suatu cerita. Tapi judulnya belum ada? Masih    dicari/belum diberi judul. Cerita ini akan disusun oleh empat orang siswa. Bagian     demi bagian akan ditampilkan di depan kelas. Anak-anak harus bersiap bercerita dan menvinak cerita. Mari kita mulai, Udin silakan ke depan kelas!
4)  Udin : Nilai mata pelaharan matematika saya 8. Saya belajar hampir setiap saat.Saya tak ingin nilai saya turun.
5)  Guru: Bagus. Udin. silahkan duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Anggi.
6)  Guru: Anggi lanjtkan cerita Udin tadi.
7)  Anggi: Ya dari pada menyesal saat ujian karena tidak bisa nggarap, lebih baik sekarang meniru Udin yang rajin belajar.
8)  Guru: Bagus. bagus! Anggi boleh duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Elma (dan seterusnya sampai guru menghentikan cerita itu. dan siswa diminta menentukan judulnya.

                                                                       











e.    Model – model pembelajaran menyimak
1.      Student Teams - Achievment Divisions (STAD)/Tim siswa kelompok prestasi (Slavin 1995)
Langkah-langkah:
a.     Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin)
b.    Guru menyajikan pelajaran
c.     Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d.    Guru memberikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak boleh saling membantu
e.     Memberi evaluasi
f.     Kesimpulan
2.      Problem Based introduction (Pembelajaran berdasarkan Masalah )
Langkah-langkah
:
a.              Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b.             Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut..(menetapkan topik,tugas,jadwal)
c.              Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d.             Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
e.              Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.


3.      Demonstration
Langkah-langkah:
a.           Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.          b.Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c.           Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d.          Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
e.           Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya
f.           Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
g.          Guru membuat kesimpulan

4.      Word Square
Media: Soal dalam bentuk teka-teki
Langkah-langkah:
a.           Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b.          b.Guru membagi lembaran kegiatan sesuai contoh
b.          Siswa menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf sesuai pertanyaan )
c.           Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.

5.      Complete Sentence
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
Langkah – langkah:
a.           Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.          b.Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau model dengan waktu secukupnya
c.           Guru membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen
d.          d  Guru membagikan lembar kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum lengkap
e.           Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f.           Siswa berdiskusi secara kelompok
a.           g.Setelah jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti
b.          h.Kesimpulan

a.       Artikulasi
Langkah
- langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajik
an materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
a.       Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil membuat catatan kecil kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
b.      Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
b.      Guru mengulang/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
c.       Kesimpulan/ penutup


d.       
DAFTAR PUSTAKA

Sapani, Suardi, dkk. 1997. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.
Heryadi, Dedi. 2014. Kemahiran Menyimak. Tasikmalaya : Program PPS Unsil Press.

0 Response to "Makalah Menyimak - Model Pembelajaran Menyimak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel