Puisi Chairil Anwar - Pelarian

Pelarian

I

Tak tertahan lagi
Remang miang sengketa di sini

Dalam lari
Dihempaskannya pintu keras tak berhingga

Hancur-luluh seketika
Dan paduan dua jiwa.

II

Dari kelam ke malam
Tertawa-meringis malam menerimanya
Ini batu baru tercampung dalam gelita
"mau apa? Rayu pelupa,
Aku ada! Pilih saja!
Bujuk dibeli?
Atau sungai sunyi?
Mari! Mari!
Turut saja! "

Tak kuasa - terengkam
Ia dicengkam malam.

Februari 1943

0 Response to "Puisi Chairil Anwar - Pelarian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel