PENGARUH CERITA DI BALIK TARIAN TURUN SINTRENTERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT

PENGARUH CERITA DI BALIK TARIAN TURUN SINTREN
TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT
Disusun Oleh Sefri Hidayat 172121038
ABSTRAK
Turun Sintren merupakan sebuah tarian klasik yang sangat populer di daerah Jawa Tengah. Di dalam tarian tersebut terkenal karena memiliki unsur magis di dalamnnya. Tarian ini memiliki ritual dan syarat khusus untuk memanggil roh. Tarian ini selain populer di Jawa Tengah juga sudah meluas hingga pesisir utara pantai Jawa Barat, seperti Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.
Penari Sintren dipercaya oleh masyarakat bahwa merupakan perwujudan dari Sulasih, seorang merempuan yang diperintahkan menjadi penari jika ingin bertemu dengan pujaan hatinya yang bernama Sulandono. Perintah itu muncul karena hubungan percintaan mereka tidak direstui oleh ayah Sulandono, yaitu bupati dibawah kesultanan Mataram yang bernama Joko Bahu alias Bahurekso.
Dalam tarian Turun Sintren harus diperankan oleh seorang perempuan yang masih suci. Ada sebuah keunikan magis dalam tarian ini, yaitu setelah penari utama telah menari beberapa lagu yang isinya adalah mantra itu sendiri, kemudian dimasukan ke dalam sebuah kurungan ayam dengan kondisi tangan terikat dan belum dandan. Tetapi setelah dibacakan mantra dan diberi ritual khusus, ketika dibuka sudah dalam keadaan tidak terikat dan sudah berdandan cantik.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Turun Sintren merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jawah Tengah. Selain memiliki keunikan dalam gerakan tarinya, Sintren juga dikenal menggunakan unsur magis dalam pelaksanaanya. Selain itu tarian ini juga memiliki kisah yang menarik dari asal – usul cerita yang berkembang di masyarakat. Berdasarkan keunikan tersebut, penulis akan membahas tentang pengaruh cerita di balik tarian turun sintren terhadap kehidupan masyarakat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penulisan jurnal ini sebagai berikut.
Bagaimana cerita dibalik Tarian Turun Sintren?

Related

Apa dampak yang ditimbulkan dari Turun Sintren terhadap masyarakat?
Tujuan
Tujuan penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut.
Mengetahui cerita dibalik Tarian Turun Sintren.
Mengetahui dampak Cerita Tarian Turun Sintren terhadap masyarakat.
Manfaat
Manfaat dari penulisan jurnal ini yaitu:
Bagi penulis, dengan menyusun jurnal ini diharapkan nantinya penulis memiliki pengalaman yang lebih dalam pembuatan jurnal-jurnal selanjutnya. Penulis memeroleh berbagai pengalaman diantaranya yaitu pengalaman mencari dan menemukan sumber-sumber yang relevan dan terpercaya dengan jurnal ini. Selain itu penulis juga memeroleh ilmu dan pengalaman mengenai teknik penulisan jurnal, teknik pengutipan, teknik penggabungan materi dari berbagai sumber dan mendapatkan wawasan lebih mengenai materi yang disajikan dalam jurnal ini.
Bagi pembaca, diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai pengaruh cerita dibalik tarian Turun Sintren terhdap masyarakat
PEMBAHASAN
Pengertian Tarian Turun Sintren
Turun Sintren merupakan sebuah tarian klasik yang sangat populer di daerah Jawa Tengah. Di dalam tarian tersebut terkenal karena memiliki unsur magis di dalamnnya. Tarian ini memiliki ritual dan syarat khusus untuk memanggil roh. Tarian ini selain populer di Jawa Tengah juga sudah meluas hingga pesisir utara pantai Jawa Barat, seperti Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.
Mengutip dari (inibaru.id), pementasan Sintren diawali dengan dupan, yaitu ritual berdoa untuk memohon perlindungan Tuhan dari bahaya yang munhkin muncul selama pertunjukan. Mula – mula, sang pawang akan melakukan paripurna, yaitu menyiapkan satu orang yang akan dijadikan sintren. Sintren ini ditemani oleh empat dayang yang juga diperankan oleh penari.
Hal istimewa dari Sintren adalah para penari tersebut harus masih gadis. Tujuannya karena tarian harus dilakukan dalam keadaan suci. Selain itu para penari juga diwajibkan untuk berpuasa agar tingkah laku mereka terhindar dari dosa dan zina, dengan demikian roh dapat memasuki tubuh penari dengan mudah.
Sebagai permulaan, calon Sintren memakai pakaian biasa. Kemudian mantra dibacakan dengan meletakan kedua tangan calon penari di atas kemenyan yang dibakar. Penari lalu diikat dengan tali dan dimasukkan ke dalam sangkar ayam bersama dengan busana dan perlengkapan rias.
Tidak lama kemudian kurungan akan bergetar dan terbuka. Penari yang awalnya belum berias dan ganti pakaian, saat kurungan terbuka penari telah mengenakan busana dan berias dengan cantik. Busana yang dipakai berupa baju tanpa lengan yang biasa digunakan dalam tari golek. Baju itu dipadukan dengan kain jarit.
Hal menarik lain yaitu penari memakai kacamata hitam. Kacamata itu digunakan karena selama dirasuki penari akan memejamkan matanya. Setelah siap penari akan menari dengan begitu lihai dan sesekali penonton melempar uang ke penari. Apabila penari terkena lemparan, maka akan pingsan kemudian pawang akan membacakan mantra agar dapat menari kembali.
Cerita dibalik Tarian Turun Sintren
Tarian Turun Sintren tercipta berawal dari sebuah kisah cinta yang tidak direstui. Dalam kisah tersebut yang tidak merestui adalah ayah dari pasangan laki – laki. Kemudian agar hubungan mereka direstui, pasangan perempuan harus menjadi sebuah penari dalam hal ini penari Sintren. Seorang penari Sintren haruslah dalam keadaan masih gadis suci baik secara fisik maupun batin. Hal tersebut dapat tergambarkan dalam lagu Turun Sintren,
“Turun – turun sintren, sintrene widadari, nemu kembang yun ayunan – nemu kembang yun ayunan, kembange putri mahendra widadari temurunan..”
Nyanyian tersebut bermakna bahwa seorang Sintren seperti bidadari yang menemukan bunga dan bermain ayunan. Maknanya adalah bahwa seorang penari sintren diartikan sesuatu yang cantik dan bahagia. Canntik disini bermakna cantik secara lahir dan batin yang masih bersih, maka seorang penari Sintren harus melakukan puasa terlebih dahulu.
Masyarakat Jawa Tengah memang sangat kental dengan berpuasa, mereka beranggapan bahwa dengan berpuasa akan mendapatkan pencerahan dari yang maha kuasa. Selain itu berpuasa juga menjadikan pemikiran lebih jernih dan fokus. Banyak macam jenis puasa yang dilakukan, seperti puasa pati geni, mutih, dan sebagainya. Turun Sintren yang menyajikan sebuah seni tari dengan dibubuhi kemagisan membuat masyarakat sekitar semakin taat dan patuh terhadap perintah yang maha kuasa.
Menurut (wikipedia.org), kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebaga putra Ki Bahurekso Bupati Kendal yang pertama. Hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari yang dijuluki Dewi Lanjar. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri desa dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Bahurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib.
Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula R. Sulandono yang sedang bertapa dipanggil oleh roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan di antara Sulasih dan R. Sulandono. Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari masih dalam keadaan suci (perawan). sintren jg mempunyai keunikan tersendiri yaitu terlihat dari panggung alat-alat musiknya yang terbuat dari tembikar atau gembyung dan kipas dari bambu yang ketika ditabuh dengan cara tertentu menimbulkan suara yg khas.
Pengaruh Terhadap Masyarakat
Setelah kita mengetahui apa itu Tarian Turun Sintren dan bagaimana cerita atau kisah dibalik itu semua. Penulis akan menyampaikan pengaruhnya terhadap masyarakat. Dikutip dari (genpi.co) “Meskipun tarian ini terkesan mistis, ada sebuah filosofis yang terkandung di dalamnya. Dalam kehidupan, manusia lahir dalam keadaan suci dan bersih tanpa sehelai benang. Sementara kurungan tersebut melambangkan dunia dan tali merupakan sebuah lambang ikatan batin kepada Tuhan. Tarian ini biasa dipertontonkan jika ada acara budaya tertentu”.
Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat percaya bahwa dengan badan yang suci akan membawa pada kebaikan. Karena pada dasarnya manusia terlahir dalam keadaan yang suci. Masyarakat juga menjadi lebih taat kepada yang maha kuasa yaitu Tuhan, karena dalam tarian Sintren memiliki makna yang mendalam walaupun secara sekilas terkesan mistis dan meibatkan hal tak kasat mata manusia.
PENUTUP
Tarian Turun Sintren merupakan kesenian khas Indonesia yang harus dilestarikan karena memiliki sejarah yang kuat. Selain itu cerita dibaliknya juga dapat menjadi tauladan bagi masyarakat agar lebih taat kepada Tuhan yang maha kuasa. Kemudian Sintren juga mengisahkan tentang percintaan seorang anak Bupati yang terhalang oleh larangan ayahnya. Sehingga untuk mendapatkan cintanya diperlukan usaha yang lebih namun tetap terkontrol dan menyalahi aturan yang ada.
DAFTAR PUTSAKA
Kamila, Mia. 2019. Ini Filosofi Tarian Mistis Sintren.
https://www.genpi.co/inspirasi/5676/ini-filosofi-tarian-mistis-sintren diakses pada 5 Mei 2019.
Rondiyasari. 2019. Sintren.
id.wikipedia.org diakses pada 5 Mei 2019
Ayu. 2018. Mengundang Bidadari Turun dan Menari Bersama Sintren.
www.inibaru.id/tradisinesia/tari-sintren-yang-magis-dan-mistis diakses pada 5 Mei 2019

Related Posts

0 Response to "PENGARUH CERITA DI BALIK TARIAN TURUN SINTRENTERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel