PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL “LOVESOMNIA” KARYA SITI NUR ATIKA

PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL

LOVESOMNIA KARYA SITI NUR ATIKA

 

Astri Asri Sitanggang

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Siliwangi Tasikmalaya astriasri99@gmail.com

 

 

 

Abstrak

 

Setiap penulis dalam membuat karya sastra memiliki ciri khas masing-masing dalam mencipakan hasil karyanya. Karakter seorang penulis mempengaruhi hasil tulisannya. Melalui diksi dan gaya bahasa yang digunakan akan membuat pengarang akan lebih mudah menggambarkan cerita yang ingin disampaikan dan membuat cerita lebih menarik karena pemilihan kata yang tepat. Salah satunya adalah novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika yang menggunakan berbagai diksi dan gaya bahasa dalam menulis ceritanya. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari pelaku atau pengarang yang digunakan menggambarkan suatu objek yang ada dalam subjek penelitian untuk menilai kualitas makna yang terdapat dibalik fakta. Bertujuan untuk (1) mengetahui diksi yang digunakan dalam novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika yaitu penggunaan kata baku, penggunaan bahasa asing, dan penggunaan kata serapan, dan (2) mengetahui gaya bahasa yang digunakan dalam novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan dan gaya bahasa penegasan. Gaya bahasa yang banyak digunakan adalah gaya bahasa perbandingan sedangkan gaya bahasa yang jarang digunakan adalah gaya bahasa penegasan.

 

Kata Kunci: Diksi, Gaya Bahsa, Kualitatif

 

 

 


PENDAHULUAN

 

Diksi adalah pilihan kata. Artinya pemilihan kata yang tepat serta sesuai dengan maksud yang ingin disamapaikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suyitno dalam Siswono (2014:7) diksi adalah pilihan kata terhadap bahasa-bahasa yang dikuasai oleh penutur. Diksi penting dalam membuat karya sastra terutama dalam dunia tulis menulis, memilih kata merupakan unsur yang sangat penting. Sebab dapat mempengaruhi dan memungkinkan pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan.

 

Persoalan diksi atau pilihan kata bukanlah hal yang sederhana. Istilah ini bukan hanya mengenai kata-kata mana yang dipakai untuk  mengungkapkan  suatu  ide  atau gagasan,   akan   tetapi   juga   meliputi   gaya bahasa dan ungkapan. Keahlian mennggunakan alat ini akan memengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Kelak waktu penekanan dititikberatkan pada


keahlian dalam menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah (Keraf, 2006: 112).

 

Dahulu style disebut sebagai khas seorang penulis dari cara menulis menggunakan stilus atau alas untuk menulis. Kelak waktu penekanan dititikberatkan pada keahlian dalam menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah (Keraf, 2006: 112). Gaya bahasa merupakan pengungkapan pikiran seseorang atau penulis melalui bahasa yang khas, kemudian diwujudkan dalam penggunaan diksi dalam menulis yang akan membuat perbedaan antar individu dengan individu lainnya.

 

Setiap karya sastra memiliki karakter gaya bahasa masing-masing. Sebab penulis memiliki gaya bahasa yang disampaikan oleh penulis  sesuai  karakter  penulis  itu  sendiri.


Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa watak penulis mempengaruhi  hasil karyanya. Jika penulis memiliki karakter lembut, maka kata- kata yang digunakan akan melankolis dan mendramatisir alur cerita. Jika penulis memiliki watak keras, maka kata-kata yang terdapat dalam hasil karyanya tak jauh berbeda dengan watak yang dimilikinya.

 

Kata novel berasal dari bahasa Italia, novella, yang berarti barang baru yang kecil. Pada awalnya, dari segi panjangnya novel memang sama dengan cerita pendek dan novelet. Yang membedakan novel dengan novelet adalah panjangan dan keluasan cakupannya. Karena dalam novel jauh lebih panjang, pengarang dapat menyajikan unsur- unsur pembangun novel seperti tokoh, alur, plot, tema dan lainnya (Riswandi dan Kusmini, 2017:44). Bahasa yang digunakan dalam novel sesuai dengan penulisnya, bagaimana pengarang memilih diksi dan gaya bahasa dalam menulis cerita dalam novelnya.

 

Penelitian terdahulu yang terkait dengan penggunaan diksi dan gaya bahasa yang penulis jadikan bahan perbandingan ialah Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa pada Novel Daun  yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” Karya Tere Liye.

 

Penelitian ini mengambil sumber dari novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika. Penulis memilih novel ini karena adanya keinginan penulis untuk meneliti diksi dan gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam membat cerita dalam novelnya sehingga membuat banyak orang yang menyukai novel ini.

 

Novel Lovesomnia yang ditulis oleh Siti Nur Atika menceritakan tentang seorang pria yang memiliki insomnia kritis, pria bernama Raymond ini hanya dapat tidur paling lama 2 jam dalam sehari dan akhir- akhir ini dia hanya dapat tidur sekitar 30 menit. Awal mula ia tidak bisa tidur karena hobinya yaitu membongkar komputer atau gawai karena memiliki rasa penasaran yang besar akan hal baru yang dia temui. Sudah banyak dokter yang dia datangi dan tidak ada yang berhasil membuat dia tidur lebih dari 2 jam.  Raymond  sudah  mengusahakam berbagai     cara     dalam     menyembuhkan


insomnianya ini seperti minum susu hangat, yoga, tidak melakukan aktivitas apapun dalam waktu 30 menit hingga 1 jam dan lainnya. Namun tidak brhasil hingga ia nekat meminum  obat  tidur dalam  jumlah  banyak yang membuat ia kritis karena overdosis.

 

Namun ada seorang wanita memiliki kebiasaan tidur yang sangat lama atau dapat disebut dengan Hipersomnia. Monic nama wanita itu, dia menyukai kebiasaan tidurnya itu karena baginya tidur dalam waktu yang lama menyenangkan, rekor terlama dia tidur adalah 17 jam karena hari libur dan dia tidak memiliki pekerjaan yang harus dikerjakan. Kebiasaan monic ini sampai ketelinga Raymond dan membuat Raymond penasaran dengan kelebihan Monic. Raymond memanggil   Monic   dan   menyuruh   Monic untuk  mencoba  membuat  Raymond  tidur lebih dari 2 jam.

 

Ternyata cara Monic berhasil. Raymond dapat tidur hingga 6 jam. Mereka akhirnya  membuat  perjanjian  mengenai Monic menjadi orang yang membuat Raymond tidur selama dia membutuhkan bantuan Monic. Dengan sedikit ancaman dari Raymond karena Monic tidak menyetujui perjanjian itu. Setelah perjanjian itu ditanda tangani kedua belah pihak, Monic rutin membuat Raymon tidur setiap hari. Kebiasan bertemu setiap hari membuat Ramond jatuh cinta dengan  Monic.  Awalnya monic tidak percaya   dengan   cinta   Raymon   padanya namun seiring berjalannya waktu Monic dapat melihat bahwa Raymond memang mencintainya  bukan  memanfaatkannya karena dpat membuat Raymon tidur dengan baik.

 

Masalah adalah kesulitan atau sesuatu yang membuat manusia penasaran akan jawaban dari masalah yang dihadapi. Oleh karena   itu,   suatu   penelitian   tidak   akan meneliti semua permasalahan yang ada. Pembatasan masalah akan memungkinkan untuk diadakan kembali penelitian intensif mengenai masalah-masalah yang dibahas. Agar masalah dan jawaban tidak meluas dan nantinya akan membuat bingugn, dalam penelitian ini penulis khusus membahas analisis diksi dan gaya bahasa pada novel Lovesomnia  karya  Siti  Nur  Atika.  Gaya


bahasa dan diksi menjadi masalah yang menarik jika hasil penelitian ini dikaitkan dengan masalah penggunaan bahasa dalam pelajaran bahasa Indonesia.

 

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penggunaan diksi dalam novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika, (2) mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa yang ada dalam Lovesomnia karya Siti Nur Atika.

 

 

 

METODE

 

Penelitian  ini  penggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan maksud untuk memberikan hasil analisis bagaimana penggunaan diksi dan gaya bahasa pada novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika. Secara harfiah, sesuai dengan namanya penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan, statistic, atau bentuk cara-cara lainna yang menggunakan ukuran angkat (Struss dan Corbin    dalam    Fitriah    dan    Luthfiyah,

2017:44). Penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati oleh penulis. Kualitatif berarti yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta. Kualitas atau nilai hanya dapat dijelaskan  melalui  bahasa,  linguistik  atau kata-kata (Julie dan Josepha dalam Fitriah dan Luthfiyah, 2017:44).

 

Metode deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan  suatu  objek  yang ada dan terjadi dalam rangka menjawab suatu permasalahan penelitian. Data-data yang dibutuhkan oleh peneliti sudah ada pada subjek penelitian (Heryadi, 2014: 42). Kesimpulan pengertian deskriptif kualitatif dari berbagai adalah penelitian menggunakan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari pelaku atau pengarang yang digunakan menggambarkan suatu objek yang ada dalam subjek penelitian untuk menilai kualitas makna yang terdapat dibalik fakta.


Peneliti bertugas untuk mengumulkan data, mendeskripsikannya menganalisisnya, sampai akhirnya dapat membuat kesimpulan sebagai jawaban terhadap masalah penelitian yang diajukannya.

 

Data penelitian ini bersumber pada novel yang berjudul Lovesomnia karya Siti Nur Atika. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat yang berkaitan dengan diksi dan gaya bahasa. Proses pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tahapan (1) membaca keseluruhan teks novel Lovesomenia” karya  Siti  Nur  Atika  dancmemahami  isi novel tersebut, (2) observasi terhadap isi dan cerita dari  novel  Lovesomnia karya  Siti Nur Atika yang berkaitan dengan diksi dan gaya bahasa, (3) pemilihan data sesuai fokus penelitian yang dilakukan, yaitu mengenai diksi dan gaya bahasa pada novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika, (4) data dianalisis sehingga dapat diperoleh deskripsi tentang analisis diksi dan gaya bahasa pada novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika, (5) penarikan simpulan: simpulan ini masih perlu adanya ferivikasi (pengecekan kembali mengenai kebenaran laporan) agar data yang diperoleh benar-benar valid.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

 

Penggunaan Diksi pada Novel Lovesomnia

 

Pada setiap karya sastra penggunaan diksi  menjadi  suatu  hal  yang  utama  yang harus diperhatian oleh pengarang. Sebagaimana  yang  diungkapkan  oleh Siswono (2014:7) diksi adalah pilihan kata terhadap bahasa-bahasa yang dikuasai oleh penutur. Sebab pokok dari karya sastra itu sendiri adalah kreatifitas pengarang dalam memainkan kata-katanya dalam menulis sebuah karya sastra. Diksi merupakan pemilihan kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Adapun diksi yang digunakan pengarang dalam menulis novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika dapat dilihat berikut ini.


 

 

 

1.         Pemakaian Kata Tutur Baku

 

Pemakaian kata tutur baku dalam novel Lovesomnia,   yaitu   kata   yang   digunakan dalam novel Lovesomnia adalah lebih banyak bahasa baku dari pada bahasa tidak baku. Dalam cerita novel Lovesomnia pembicaraan sehari-hari atau bahasa yang tidak baku jarang digunakan oleh pengarang dalam menulis narasi maupun dialog antar tokoh dalam novel namun  lebih  banyak  meneceritakan kehidupan dalam pekerjaan dan kehidupan pebisnis besar yang sering berpindah kota bahkan negara untuk mengerjakan pekerjaanya yang lebih sering menggunakan bahasa formal atau baku dalam berdialog.

 

 

 

2.         Pemakaian Kata atau Istilah Asing

 

Pemakaian kata atau istilah asing adalag dalam cerita menggunakan bahasa asing dalam pembicaraanya, bahas asing yang digunakan ialah bahasa  Inggris dan bahasa Italia. Banyak pembicaraan dengan antar pebisnis menggunakan bahsa inggris atau dialog tokoh yang sedang terkejut akan suatu hal menggunakan bahsa inggris. Penggunaan bahasa italia lebih banyak saat memesan makanan, minuman saat sedang makan di dalam restoran italia yang ada dalam cerita novel tersebut atau merahasiakan sesuatu dari tokoh lainhya.

 

 

 

3.         Pemakaian kata serapan

 

Pemakaian kata serapan dalam novel Lovesomnia banyak digunakan oleh pengarang. Kata serapan adalah hasil menyerap bahasa asing yaitu bahasa inggris yang digunakan untuk menjadi diksi dalam novel  Lovesomnia  yaitu  kata psikolog dari kata  psychologist,  presiden  dari  kata president, direktur dari kata director, rileks dari kata relax, fakta dari kata fact, fiksi dari kata fiction, relasi dari kata relation, focus dari kata focus, es krim dari kata ice cream, intimidasi dari kata intimidation, dan merek dari kata merk.


Penggunaan   Gaya   Bahasa   pada   Novel

Lovesomnia

 

Gaya bahasa merupakan pengungkapan pikiran seseorang atau pengarang melalui bahasa yang khas, kemudian diwujudkan dalam dalam menulis yang akan membuat perbedaan antar individu atau pengarang. Gaya bahasa yang dapat ditemukan dalam novelLovesomnia” karya Siti Nur Atika adalah gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa penegasan, dan gaya bahasa penegasan.

 

 

 

1.         Gaya Bahasa Perbandingan

 

Untung tangan kanan Raymond yang baru bekerja tiga bulan ini sudah mengerti sifat bosnya itu (Atika, 2018:12).

 

Kalimat diatas menggunakan majas metafora, karena meletakan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam bentuk ungkapan. Kata tangan kanan” merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya oleh seseorang yaitu Ditra tangan kanan Raymond dalam novel Lovesomnia.

 

Saya ingin kau menjadi teman tidur saya

(Atika, 2018:37).

 

Kalimat diatas menggunakan majas eufemisme. Kata teman tidur” dalam kalimat diatas bermasuk mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik yaitu melacur atau pekerjaan menjual diri dengan pandanan yang lebih halus yaitu teman tidur.

 

Kamu mengaturku seenaknya seperti aku ini barang bagimu, Ray (Atika, 2018: 85).

 

Kalimat diatas menggunakan majas asosiasi, karena membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan pemberian kata sambung seperti. Perbadingan dua objek ini antara Monic dan barang yang Raymond atur seenaknya sesuai dengan kemauannya karena mengatur Monic dari mulai perjanjian kontrak, datang dan pergi kerja, tempat tinggal dan lainnya.


Jika saja jantung bisa keluar dari badan, Monic   yakin   jantunganya   sudah   terbang entah kemana (Atika, 2018:157).

 

Kalimat diatas merupakan majas hiperbola karena  kalimat  diatas  mengungkapkan sesuatu dengan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal. Seperti jantungnya sudah terbang entah kemana bagi manusia normal ini sangat tidak masuk akal karena jantung meruapakn organ tubuh terpenting yang jika keluar dari tubuh makan pemilik tubuh akan mati  dan  juga  jantung  bukan  meripakan hewan   tetapi   orang   tubuh   manusia   jadi jantung tidak dapat terbang.

 

Bahkan, mungkin kekayan Raymond hanya segelintir kuku kekayaan Mr. Frenklin (Atika,

2018:185)

 

Kalimat diatas merupakan majas hiperbola, karena kalimat diatas melebih-lebihkan kekayaan yang dimiliki Mr. Frenklim. Monic mengetahui  bahwa  Raymond  adalah  salah satu orag kaya yang memiliki banyak perusahaan di Indonesia namun kekayaan Raymond itu sangat kecil bandingannya dengan Mr.  Frenklin  yaitu dilebih-lebihkan dengan gambaran ujung kuku yang sangat kecil dari tubuh manusia.

 

 

 

2.         Gaya Bahasa Penegasan

 

Monic masuk ke dalam ruangan Raymond dengan perasaan kesal (Atika, 2018:49)

 

Kalimat diatas menggunakan majas pleonasme, karena masuk ke dalam” memiliki arti yang sama, sehingga tekesan tidak efektif. Pengarang dapat hanya menggunakan kata masuk” tidak perlu menambahkan kata ke dalam” karena memiliki arti yang sama, masuk pasti ke dalam tidak akan masuk namun memerintah keluar. Namun penggunaan majas pleonasme dapat digunakan jiika pengarang ingin menegaskan suatu hal.

 

 

 

3.         Gaya Bahasa Pertentangan

 

Lihatlah, berbagai pasal yang dicantumkan di perjanjian itu sangat menguntungkan pihak


Raymond    kecuali    pihak    Monic    (Atika,

2018:80).

 

Kalimat diatas menggunakan majas kontradiksi interminis, karena gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya. Dibuktikan dengan penggunaan kata kecuali” pada kalimat diatas. Monic menyangkal ujaran Raymond tentang pasal yang ada disurat perjanjian karena   hanya   menguntungkan   salah   satu pihak dan merugikan pihak satu lain baik dalam segi mental, tenaga dan waktu.

 

Jangankan musik dangdut, pak. kalau mau memutar music rock juga gak masalah. Aku akan  tetap  tidur  dengan  damai (Atika,

2018:26).

 

Kalimat diatas menggunakan majas paradoks, karena membandingkan dua situasi asli dengan situasi kebalikan yaitu music rock yang keras dan biasanya menggangu orang yang sedang tidur dan kata damai” yang menggambarkan Monic dapat tidur dengan nyaman walau music rock diputar dengan keras.

 

Kalau dipikir-pikir, mereka berdua seperti bumi dan langit (Atika, 2018:179)

 

Kalimat diatas menggunakan majas antitesis, karena kalimat diatas memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan atau berlawanan yaitu pada kata bumi dan langit.

 

 

 

PEMBAHASAN

 

NovelLovesomnia” karya Siti Nur Atika menceritakan tentang seorang pria bernama Raymond yang memiliki wajah tampan, jabatan dan kekayaan yang banyak namun dia tidak mampu membeli jam tidurnya sehingga ia melakukan berbagai cara untuk dapat tidur seperti orang normal lainnya hingga Monic datang dan membantunya agar dapat tidur seperti orang normal lainnya. Terdapat banyak novel yang bertemakan romansa. Namun penulis lebih tertarik dan menyukai novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika, karena di dalam novel Lovesomnia terdapat   banyak   kata-kata   motivasi,   cara


berjuang untuk mengejar hal yang diimpikan, dan tidak menyerah dengan keadaan baik cita- cita maupun cinta yang tergambar dalam novel tersebut.

 

Novel Lovesomnia ini merupakan novel terbitan ke tujuh dari dua belas buku yang sudah diterbitakan oleh Siti Nur Atika.Banyak yang menyukai hasil karya Siti Nur Atika karena jalan ceritanya yang tidak mudah ditebak dan fakta-fakta dalam novel yang  sesuai  dengan  faktanya  tidak sepenuhnya fiktif seperti nama tempat, makanan, dan barang  yang digunakan oleh tokoh. Siti Nur Atika juga banyak mengisnpirasi banyak penulis yang baru mencoba menulis. Dia memberitahu bagaiaman cara menulis agar disukai banyak pembaca dan dia menulis dari pertama hingga sekarang di aplikasi yang bernama Wattpad. Siti Nur Atika memiliki enam belas novel dan tigas  yang masih dalam proses pembuatan, dua belas diantaranya sudah terbit dan empat karyanya berada di Gramedia.

 

 

 

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis diksi dan gaya bahasa novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika dapat disimpulkan sebagai berikut.

1.    Diksi    yang    terdapat    dalam    novel Lovesomnia meliputi pemakaian kata tutur baku, pemakaian kata-kata atau istilah asing, dan pemakaian kata serapan.

2.    Gaya   bahasa   yang   paling   dominan digunakan pengarang dalam novel Lovesomnia adalah gaya bahasa perbandingan yang meliputi metafora, eufemisme, asosiasi, dan hiperbola, gaya bahasa penegasan yang meliputi pleonasme dan gaya bahasa pertentangan


yang meliputi kontradiksi interminis, paradoks  dan  antitesis.  Gaya  bahasa yang paling sedikit digunakan yaitu gaya bahasa penegasan dan gaya bahsa yang banyak digunakan adalah gaya bahasa perbandingan

SARAN

 

Beberapa saran berikut dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi pihak- pihak terkait. Bagi siswa, karya ilmiah ini dapat dijadikan acuan bahan pembelajaran dalam menambah khasanah dan wawasan. Bagi peneliti lain, sebelum melakukan penelitian sebaiknya memahami lebih dahulu mengenai gaya bahasa sebelum memulai meneliti analisi mengenai gaya bahasa. Bagi pembaca karya sastra, sebaiknya dalam menikmati karya sastra bukan hanya sekadar membaca  isi  cerita  dalam  novel  tersebut, akan tetapi juga harus memahami lebih dalam baik dari sudut pandang linguistik ataupun nilai yang terkandung di dalam novel yang sedang dibaca. Agar saat mencoba penelitian atau memahami analisis ini tidak membuat pembaca semakin bingung. Masih banyak kekurangan penulis dalam menganalisis diksi dan gaya bahsa dalam novel Lovesomnia karya Siti Nur Atika baik dalam penggunaan bahasa  atau  hasil  penelitian.  Setelah membaca analisis ini penulis harap pembaca belum puas dengan analisis ini dan mencari analisis lain dalam menambah wawasan.


DAFTAR RUJUKAN

 

Atika Siti N. 2018. Lovesomnia. Jakarta: Romancious.

 

Faricha, Nury Z. 2015. Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa pada Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membanci Angin” Karya Tere Liye. Malang: Universitas Islam Malang.

 

Fitriah dan Luthfiyah. 2017. Metologi penelitian (Penelitian Kualitatif,


Tindakan Kelas dan Studi Kasus).

Sukabumi: CV Jejak.

 

Keraf, G. (2006). Diksi dan Gaya Bahasa.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

 

Riswandi dan Kusmini. 2017. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Tasikmalaya: Langgam Pustaka.

 

Siswono. 2014. Teori dan Praktik Diksi, Gaya Bahasa, dan Pencitraan. Yogyakarta: Deepublish.

0 Response to "PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL “LOVESOMNIA” KARYA SITI NUR ATIKA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel