Bahasa Tubuh dalam Berbicara
BAHASA TUBUH DALAM BERBICARA
Kelompok 4
Tsani Nurmaisah 172121017
Risda Ayulia A 172121024
Rindang Mekarsasi 172121025
Ema Fitriani 1721210353
ABSTRAK
Jurnal ini dibuat untuk mengetahui apa saja bahasa
tubuh yang di pakai dalam kegiatan berbicara untuk berkomunikasi dengan
individual ataupun orang banyak. Pada dasarnya sebagain orang tidak menyadari
pentingnya menggunakan bahasa tubuh dalam berbicara. Seperti yang kita lihat sekarang
kebanyakan orang, telah menggunakan bahasa tubuh dalam berbicara untuk
menunjukan ekspresi, gaya, dan bisa saja untuk meyakinkan seseorang yang
melihat ataupun mendengarnya, tetapi sebagian orang belum paham benar mengenai
bahasa tubuh. Dengan beberapa hal yang harus kita ketahui untuk memahami bahasa
tubuh dalam berbicara adalah : (1) mengetahui apa yang dimaksud dengan bahasa
tubuh; (2) mengetahui beberapa contoh gerak tubuh; (3) mengetahui bahasa tubuh
yang baik dalam berbicara.
PENDAHULUAN
Berkomunikasi
adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk berkomunikasi
dengan isarat tubuh atau bahasa tubuh. Membahas mengenai pentingnya menggunakan
bahasa tubuh yang baik. Memperbaiki bahasa tubuh dapat membuat perbedaan yang
besar ketika seseorang menilai kepribadian kita. Bahasa tubuh yang baik dapat
menunjukkan bahwa kita memiliki kecakapan, daya pikat dan suasana hati yang
positif. Sebagai contoh: jika kita sering tersenyum, kita akan merasakan lebih
bahagia. Jika kita duduk dengan tegap, kita akan merasakan lebih energik. Jika
kita melambatkan gerakan kita (tidak terburu-buru), kita akan merasakan lebih
tenang. Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri dari bagaimana cara kita
duduk, cara kita berdiri, cara kita menggunakan kedua tangan dan kaki kita,
serta apa yang kita lakukan ketika berbicara dengan seseorang.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian dari Bahasa Tubuh ( Komunikasi Non Verbal )
Komunikasi
nonverbal ( bahasa tubuh ) adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan
gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek
seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara
berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya
berbicara.
Menurut Richard
E. Potter dan Larry A. Samoval dalam Intercultural Communication: A Reader(Cengage Learning, 2014), bahasa
tubuh adalah proses pertukaran pikiran dan gagasan dengan penyampaian
pesan berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak
(lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.
Bahasa
tubuh adalah bahasa yang “diucapkan” oleh tubuh kita, bisa dilakukan
secara sadar (terkendali), bisa pula dilakukan tanpa disadari (tidak
terkendalikan). Bahasa tubuh yang dilakukan secara sadar bisa dan mudah
dimanipulasi, disesuaikan dengan apa yang diucapkan. Sebaliknya, bahasa tubuh
yang terucap tanpa disadari dapat mengungkapkan makna rahasia yang tak
terlontar dari mulut. Tatapan mata, gerakan tangan, gerakan kepala, dan
ekspresi wajah merupakan beberapa bagian tubuh yang sering berbicara.
Mata
adalah bagian tubuh yang paling sulit diajak berbohong. Gerakan bola mata,
sinar mata, arah tatapan, hingga frekuensi kedipan mata mengatakan apa
yang tak dikatakan oleh mulut. Orang yang sedang berbohong,
umumnya tak berani melakukan kontak mata
saat sedang berbicara, atau cenderung memandang ke arah kiri atas.
Para
ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak
menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal
dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak
dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan
intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa
komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Contoh Gerak Tubuh
1. Kepala
Kepala
dapat digerakkan ke kiri, ke kanan, ke atas, atau ke bawah. Kepala pun dapat
menjadi sasaran gerakan tangan atau jari-jari tangan, misalnya di garuk-garuk.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan paling sidikit ada tiga
gerakan kepala yang dapat digunakan oleh pembicara untuk memperjelas,
menegaskan isi pembicaraanya serta memperlancar komunikasi antara pembicara dan
pendengarnya.
a) Menggeleng-gelengkan
kepala
Pembicara
mengeleng-gelengkan kepalanya ke kiri, ke kanan atau ke kiri berulang-ulang.
Gerak tubuh seperti ini dapat bermakna tidak setuju, tidak mau, tidak mengerti,
atau heran.
b) Mengangguk-
angguk kepala
Pembicara
menggerakkan kepalanya ke bawah ke atas berulang-ulang. Gerak tubuh ini dapat
bermakna setuju baik atau bagus, atau berkenan di hati.
c) Menundukkan
kepala
Pembicara
menggerakkan kepalanya ke bawah. Gerak tubuh seperti ini dapat menggambarkan
pengertian menyerah, kalah, takut, patuh, atau malu.
d) Menggaruk- garuk kepala
Pembicara
menggaruk-garuk bagian kepalanya dengan jarinya. Gerak tubuh seperti ini dapat
bermakna kecewa atau kesal.
2. Dahi
Dahi
dapat dikerut-kerutkan. Dahi pun dapat menjadi objek gerakan anggota tubuh
lainnya seperti jari-jari tangan. Mengingat kenyataannya di atas maka dapat
disimpulkan paling sedikit ada dua gerakan yang berkaitan dengan dahi yang
dapat digunakan oleh pembicara untuk memperjelas dan menegaskan isi
pembicaranya serta memperlancar komunikasi lisan tatap muka antara pembicara dan
pendengar.
a) Mengerutkan diri
Pembicara
menaikkan kedua alis matanya dan memejamkan matanya. Akibatnya dahi mengkerut.
Gerak tubuh seperti ini dapat memperjelas makna bingung atau kebingungan,
kusut, kacau, tidak keruan, atau rusuh.
b) Meletakkan telunjuk dengan posisi miring di
dahi
Telunjuk
tangan kanan atau tangan kiri diletakkan miring pada tengah dahi. Gerak tubuh
seperti ini biasanya diperagakan oleh pembicara dalam menjelaskan makna paki
otak, pikiran, gunakan nalar, atau gunakan rasio.
c) Menunjuk –ninjuk dahi
Ujung
telunjuk bagian dalam ditekan-tekankan atau di tunjukkan ke dahi. Gerak tubuh
seperti ini biasanya diperagakan oleh pembicara dalam menjelaskan makna pakai
otak, pikiran, gunakan nalar, atau gunakan rasio.
3. Bibir
Bibir
dapat ditarik ke kiri dan ke kanan, ditutupkan, dan di gigit. Berdasarkan
gerak, posisi, dan keadaan bibir itu maka dapat di simpulkan bahwa gerak tubuh
yang berkaitan dengan bibir dapat di gunakan oleh pembicara untuk memperjelas
pesan dan memperlancar komunikasi.
a) Senyum
Kedua
bibir ditarik ke kiri dan ke kanan. Gerak tubuh seperti ini dapat digunakan
untuk menyatakan makna rasa senang, gembira, atau suka.
b) Tertawa
Kedua
bibir di tarik memanjang ke kiri dan kekanan. Gerak tubuh seperti ini dapat
digunakan oleh pembicara untuk mengatakan makna suka, geli, kadang-kadang
menghina.
c) Menggigit-gigit bibir
Bibir di tekan atau di gigit oleh gigi atas
dan gigi bawah. Gerak tubuh seperti ini dapat di gunakan oleh pembicara untuk
menyatakan rasa kesal, kecewa atau menahan rasa sakit.
d) Mencibir
Dalam keadaan tertutup, gerak tubuh seperti
ini dapat di gunakan untuk menyatakan cemooh, ejekan, atau menistakan.
4. Bahu
Kedua bahu kita hanya dapat di gerakkan ke
atas lalu di turunkan ke posisi semula. Hanya satu gerak tubuh yang berkaitan
dengan bahu yang dapat di gunakan oleh pembicara. Untuk memperjelas isi pesan
yang disajikan secara lisan. Mengangkat bahu, Kedua bahu diangkat keatas dari
posisi semula sambil mengangkat tangan dalam posisi Sembilan puluh derajat
dengan siku-siku. Kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas. Gerak tubuh
seperti ini bermakna tidak tahu, tidak mau tahu, atau masa bodoh.
Menggunakan Bahasa Tubuh Yang Baik
1. Jangan silangkan kaki
dan tangan anda.
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa
menyilangkan tangan atau kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap
lawan bicara anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik.
Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda.
2. Lakukan kontak mata,
namun bukan menatapnya.
Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda
dapat membuat hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat
apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga bukan dengan
menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan bicara anda menjadi
gelisah. Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda,
memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali. Namun
lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.
3. Buatlah jarak antara
kedua kaki anda.
Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan)
baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri
dan nyaman dengan posisi anda.
4. Santaikan bahu anda.
Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga
ketegangan di kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit
terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan
menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau
bersandar.
5. Mengangguk ketika
lawan bicara anda sedang berbicara.
Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang
mendengarkan. Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan
cepat) layaknya burung pelatuk, karena anda akan terlihat seperti dibuat-buat.
6. Condongkan badan, namun jangan terlalu
banyak.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik
dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh
anda ke arahnya. Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti
akan meminta sesuatu. Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri
dan santai, condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan
terlalu condong, karena anda akan terlihat arogan.
7. Tersenyum dan tertawa.
Bercerialah, jangan terlalu serius. Santai,
tersenyum bahkan tertawa jika seseorang menceritakan sesuatu hal yang lucu.
Orang akan cenderung mendengarkan anda jika anda terlihat sebagai orang yang
positif. Namun juga jangan menjadi orang yang pertama kali tertawa jika anda
sendiri yang menceritakan cerita lucu nya, karena anda akan terkesan gugup dan
seperti minta dikasihani. Tersenyumlah ketika anda berkenalan dengan
seseorang, namun jangan pula tersenyum terus menerus karena anda akan dianggap
menyimpan sesuatu dibalik senyuman anda.
SIMPULAN
Komunikasi
nonverbal ( bahasa tubuh ) adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan
gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek
seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara
berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya
berbicara. Berbagai contoh gerak tubuh yaitu kepala, dahi, bibir, dan
bahu.
Bahasa
tubuh dalam percakapan memiliki peran yang penting dalam menumbuhkan
kepercayaan seseorang dan membangun sebuah hubungan yang baik dengan orang
lain, akan tetapi untuk mencapai hal tersebut diperlukan keahlian dalam
menggunakan dan menafsirkan bahasa tubuh.
Untuk
dapat menggunakan bahasa tubuh dengan baik, seseorang sebaiknya wapada terhadap
petunjuk non verbal palsu, menjaga jarak yang wajar, menggunakan sentuhan yang
tepat dengan lawan bicara, menghormati status dengan kontak mata, serta
menggunakan jabatan tangan yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan dari komunikasi
yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogdery.blogspot.co.id/2012/10/bahasa-tubuh.html
https://feblitan.wordpress.com/2010/05/10/makalah-komunikasi-bahasa-tubuh/
0 Response to "Bahasa Tubuh dalam Berbicara"
Post a Comment