PENGERTIAN, TUJUAN, ISI, DAN STRATEGI KURIKULUM (2013 REVISI)
Pengertian Kurikulum
Ditinjau dari asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang mula-mula digunakan dalam bidang olah raga, yaitu kata currere, yang berarti jarak tempuh. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start sampai garis finish. Jarak dari start sampai dengan finish ini disebut currere.
Dalam arti sempit atau tradisional kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran disekolah atau diperguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mendapatkan iajazah atau naik tingkat. Sedangkan dalam arti luas atau modern kurikulum merupakan pengalaman, kegiatan dan pengetahuan murid dibawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah atau guru.
E. Eisner (1979) mengatakan by Curiculum we mean the planned exsperiences offered to the leartner under the guidance of the school (dengan kurikulum kita mengartikannya dengan pengalaman-pengalaman yang ditawarkan kepada murid dibawah petunjuk dan bimbingan sekolah).
A. Glatthorn (1987) mendefinisikan kurikulum the curriculum is the plans made for guiding learning in schools, usually represented in retrievable documents several leves of generality, and the actualization of those plans in the classrom, as experienced by the learners and as recorded by an observer, those experiences take places in learning environmean which also influences what is learned (Kurikulum ialah rencana-rencana yang dibuat untuk membimbing dalam belahar disekolah yang biasanya meliputi dokumen, lefel secacra umum, dan aktualisasi dari rencana-rencana itu dikelas, sebagai pengalaman murid yang telah dicatat dan ditulis oleh seorang ahli, pengalaman-pengalam tersebut ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga mempengaruhi apa yang dipelajari).
Selain dari di atas beberapa ahli lain juga mengungkapkan pengertian kurikulum.
a. S. Nasution mengungkapkan, kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
b. Nana Sudjana mengungkapkan, kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang di harapkan yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, di berikan kepasa siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi sosial anak didik
Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Nana Syaodih, 2009: 5). Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional. Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang dioperasikan di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009: 5).
Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksaud dari integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners. dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.
Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan realistis. Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang lingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin karena di pandang berkaitan satu sama lain.
(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, kalau implementasi kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
Dalam arti sempit atau tradisional kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran disekolah atau diperguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mendapatkan iajazah atau naik tingkat. Sedangkan dalam arti luas atau modern kurikulum merupakan pengalaman, kegiatan dan pengetahuan murid dibawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah atau guru.
E. Eisner (1979) mengatakan by Curiculum we mean the planned exsperiences offered to the leartner under the guidance of the school (dengan kurikulum kita mengartikannya dengan pengalaman-pengalaman yang ditawarkan kepada murid dibawah petunjuk dan bimbingan sekolah).
A. Glatthorn (1987) mendefinisikan kurikulum the curriculum is the plans made for guiding learning in schools, usually represented in retrievable documents several leves of generality, and the actualization of those plans in the classrom, as experienced by the learners and as recorded by an observer, those experiences take places in learning environmean which also influences what is learned (Kurikulum ialah rencana-rencana yang dibuat untuk membimbing dalam belahar disekolah yang biasanya meliputi dokumen, lefel secacra umum, dan aktualisasi dari rencana-rencana itu dikelas, sebagai pengalaman murid yang telah dicatat dan ditulis oleh seorang ahli, pengalaman-pengalam tersebut ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga mempengaruhi apa yang dipelajari).
Selain dari di atas beberapa ahli lain juga mengungkapkan pengertian kurikulum.
a. S. Nasution mengungkapkan, kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggungjawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
b. Nana Sudjana mengungkapkan, kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang di harapkan yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, di berikan kepasa siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi sosial anak didik
Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Nana Syaodih, 2009: 5). Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional. Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang dioperasikan di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009: 5).
Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksaud dari integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners. dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.
Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan realistis. Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang lingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin karena di pandang berkaitan satu sama lain.
(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, kalau implementasi kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetesi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karater dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentuknan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidiak karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupkan ciri khas, karakter/watak, dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas.
Pengertian kurikulum secara umum merupakan seperangkat peraturan yang dijadikan pedoman untuk kegiatan belajar mengajar. Biasanya terdiri dari isi dan bahan ajar yang lama penerapannya tidak ditentukan. Kementrian pendidikan sebagai penanggung jawab bisa melakukan perubahan kapanpun jika dibutuhkan agar bisa menyesuaikan standar internasional.
Dari paparan berbagai deskripsi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud kurikulum bukanlah hanya berisi rencana pelajaran (bidang studi) disebuah lembaga pendidikan saja, akan tetapi semua aktifitas yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan dilembaga tersebut yang dapat mempengaruhhi anak didk untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, kurikulum harus mengandung tujuan, isi (materi), metode pengajaran, dan evaluasi.
Sementara pengertian kurikulum 2013 adalah pedoman pengajaran yang terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual. Beberapa komponen yang ada didalamnya antara lain:
Pengertian kurikulum secara umum merupakan seperangkat peraturan yang dijadikan pedoman untuk kegiatan belajar mengajar. Biasanya terdiri dari isi dan bahan ajar yang lama penerapannya tidak ditentukan. Kementrian pendidikan sebagai penanggung jawab bisa melakukan perubahan kapanpun jika dibutuhkan agar bisa menyesuaikan standar internasional.
Dari paparan berbagai deskripsi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud kurikulum bukanlah hanya berisi rencana pelajaran (bidang studi) disebuah lembaga pendidikan saja, akan tetapi semua aktifitas yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan dilembaga tersebut yang dapat mempengaruhhi anak didk untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, kurikulum harus mengandung tujuan, isi (materi), metode pengajaran, dan evaluasi.
Sementara pengertian kurikulum 2013 adalah pedoman pengajaran yang terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual. Beberapa komponen yang ada didalamnya antara lain:
1. Tujuan
Masing-masing jenjang pendidikan memiliki tujuan kurikulum yang berbeda. Hal ini menyesuaikan dengan perkembangan kognitif dan sosial anak. Karena itulah materi yang ada di SD tidak sama dengan SMP atau yang lebih tinggi. Dengan tujuan agar siswa mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Masing-masing jenjang pendidikan memiliki tujuan kurikulum yang berbeda. Hal ini menyesuaikan dengan perkembangan kognitif dan sosial anak. Karena itulah materi yang ada di SD tidak sama dengan SMP atau yang lebih tinggi. Dengan tujuan agar siswa mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Isi
Komponen kurikulum yang paling utama adalah bahan ajar yang diberikan kepada murid untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Bahan yang diajarkan harus sesuai dengan perkembangan siswa, mengandung pengetahuan ilmiah, dan mampu dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Komponen kurikulum yang paling utama adalah bahan ajar yang diberikan kepada murid untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Bahan yang diajarkan harus sesuai dengan perkembangan siswa, mengandung pengetahuan ilmiah, dan mampu dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Strategi
Perkembangan kurikulum di Indonesia memang mengalami beberapa fase untuk menyesuaikan peningkatan tujuan pendidikan. Karena itulah metode dan strategi mengajar harus mampu menunjang kegiatan siswa agar bisa memenuhi standar yang dipatok. Dengan menggunakan media pembelajaran yang cocok dan menarik, akan merangsang keinginan murid untuk belajar sehingga hasil yang didapatkan akan lebih baik.
Perkembangan kurikulum di Indonesia memang mengalami beberapa fase untuk menyesuaikan peningkatan tujuan pendidikan. Karena itulah metode dan strategi mengajar harus mampu menunjang kegiatan siswa agar bisa memenuhi standar yang dipatok. Dengan menggunakan media pembelajaran yang cocok dan menarik, akan merangsang keinginan murid untuk belajar sehingga hasil yang didapatkan akan lebih baik.
4. Evaluasi
Tahapan akhir namun sangat berpengaruh dalam pengembangan kurikulum yaitu evaluasi. Hasil pembelajaran akan diketahui untuk memberikan penilaian apakah penerapannya sudah sesuai dengan kondisi siswa atau perlu dilakukan perbaikan. Pada kasus K-13 misalnya hanya berlaku selama 1 tahun saja dan pendidikan Indonesia kembali menggunakan pedoman pengajaran berbasis KTSP hingga sekarang.
Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.
Pengertian Siswa dan Istilahnya
Tahapan akhir namun sangat berpengaruh dalam pengembangan kurikulum yaitu evaluasi. Hasil pembelajaran akan diketahui untuk memberikan penilaian apakah penerapannya sudah sesuai dengan kondisi siswa atau perlu dilakukan perbaikan. Pada kasus K-13 misalnya hanya berlaku selama 1 tahun saja dan pendidikan Indonesia kembali menggunakan pedoman pengajaran berbasis KTSP hingga sekarang.
Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.
Pengertian Siswa dan Istilahnya
1. Pendekatan sosial, siswa adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih luas. siswa perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah, siswa melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.
2. Pendekatan Psikologis, siswa adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. siswa memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat, kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia seutuhnya. Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi, dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
3. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan siswa sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.
Pengertian Siswa Menurut Wikipedia
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
Fungsi kurikulum bagi siswa
Fungsi kurikulum bagi siswa
Kurikulum dapat digunakan sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri, dan mengejar target-target, sehingga peserta didik dapat dengan mudah dalam pemahaman materi ataupun dalam pembelajaran di setiap harinya.
Kurikulum akan mempermudah peserta didik dalam memetakan apa yang harus ia kerjakan dari waktu ke waktu, dengan sesuai denga evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam 3 atau 6 bulan sekali.
Kurikulum akan mempermudah peserta didik dalam memetakan apa yang harus ia kerjakan dari waktu ke waktu, dengan sesuai denga evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam 3 atau 6 bulan sekali.
Sumber http://metodepembelajaran10.blogspot.com/2017/01/pengertian-dan-pola-pikir-kurikulum-2013.html?m=1
http://pengertianparaahli.com/pengertian-kurikulum-2013-k13/#
http://rachmadawati.blogspot.com/2013/05/kurikulum-dan-kaitannya-dengan.html
http://pengertianparaahli.com/pengertian-kurikulum-2013-k13/#
http://rachmadawati.blogspot.com/2013/05/kurikulum-dan-kaitannya-dengan.html
0 Response to "PENGERTIAN, TUJUAN, ISI, DAN STRATEGI KURIKULUM (2013 REVISI) "
Post a Comment