Biografi B.J. Habibie | Meneladani Habibie #18
Oleh : Cyndie Marselina
Biografi B.J. Habibie
Prof. Dr. Ing. H. Baacharuddin Jusuf Habibie atau
yang sering disebut dengan B.J. Habibie merupakan tokoh yang sangat terkenal di
Indonesia maupun dunia. B.J. Habibie merupakan anak dari pasangan bapak Alwi Abdul
Jalil Habibie dan ibu Tuti Marini Puspowardojo. beliau lahir di Parepare, Sulawesi Selatan tepatnya pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau bahkan
pernah menjabat menjadi presiden ke-3 di Indonesia, dan menjabat selama satu tahun.
Meskipun kepemimpinannya tidak lama, namun B.J. Habibie sangat berpengaruh bagi
Indonesia, terutama dalam bidang Kedirgantaraan.
Ketika kecil beliau
sangat gemar membaca dan olahraga menunggang Kuda. Karena kebiasaannya
itu ia dikenal sangat cerdas ketika masih berada di sekolah dasar. Beliau harus
kehilangan seorang ayah disaat usianya 14 tahun karena ayahnya terkena serangan
jantung saat shalat Isya bersamanya pada tanggal 3 September 1950.
Setelah sang ayah meninggal, beliau lalu pindah ke
Bandung bersama ibunya dan saudaranya. Di Bandung Habibie melanjutkan sekolah
di Gouverments Middlebare School, di sekolah ini ia mulai terlihat prestasinya
dan menjadi sosok favorit dikalangan siswa lainnya. Karena kegigihannya dan
kecerdasanya, setelah lulus SMA beliau melanjutkan pendidikannya di institute
teknologi bandung (ITB) jurusan teknik mesin. Namun beliau hanya menempuh
beberapa bulan saja, karena pada saat itu beliau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan
pendidikannya ke jerman.
Pada tahun 1955 sampai 1965 Habibie menempuh
pendidikan di Jerman dengan mengambil spesialisasi konstruksi pesawat terbang
(Teknik Penerbangan) di Rhein Westfalen Aachen Technisce Hochschule (RWTH).
Dalam biografi B.J. Habibie diketahui bahwa berkat
kerja kerasnya, beliau mendapatkan gelar Ing dari Technische Hochschule Jerman
pada tahun 1960. Gelar itu ia dapatkan dengan predikat cumlaude (sempurna)
dengan perolehan nilai rata – rata 9,5. Setelah mendapatkan gelar Insinyur
beliau bekerja di suatu industri kereta api Firma Talbot di Jerman.
Setelah itu B.J. Habibie melanjutkan kembali
pendidikannya untuk gelar doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer
Maschinenwesen Aachen. Beliau mendapatkan gelar doktornya pada tahun 1965, ia
mendapat predikat Summa Cumlaude dengan nilai rata-rata 10.
Pada tanggal 12 Mei 1962 beliau menikah dengan
seorang wanita berparas cantik yang bernama Ainun Besari. Dalam pernikahannya
beliau dikaruniai dua anak laki-laki yang bernama Ilham Akbar Habibie dan
Thareq Kemal Habibie.
Selama perjalanan hidupnya beliau selalu di dampingi
oleh istrinya yang bernama Ainun
Bersari. Almarhumah mendampingi B.J. Habibie sampai meninggal dunia. B.J.
Habibie dikenal bukan sebagai seorang politikus yang handal. Ia dikenal sebagai
bapak teknologinya Indonesia. Ini dikarenakan kepintaran Habibie dalam urusan
teknologi khususnya teknologi pesawat terbang. Selain itu juga beliau dikenal
sebagai sosok yang sangat setia pada istrinya. Kesetiaannya pun terbukti sampai
beliau meninggal pun sendirian tanpa seorang istri.
B.J. Habibie meninggal pada tanggal 11 September
2019 tepatnya di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat. Beliau sakit karena
penyakit yang dideritanya yaitu lemah jantung. Kemudian beliau disemayamkan
dikediamannya dikawasan Patra Kuningan, Jakarta selatan.
0 Response to "Biografi B.J. Habibie | Meneladani Habibie #18"
Post a Comment